FOTO: Hafid Nasir Anggota Komisi D DPRD Kota DepokDEPOK- Penemuan pabrik narkoba oleh pihak kepolisian di Kota Depok tentu membuat prihatin. Hal itu juga dirasakan Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Hafid Nasir.
"Saya cukup prihatin dengan penemuan pabrik narkoba jenis sabu di Depok yang dikenal dengan kota urban," kata Hafid, kepada Radar Depok, kemarin.
Lalu sambung Hafid, bukan karena kota urban berbagai aktivitas dapat merusak generasi bangsa. Maka dari itu, Hafid menyarankan Pemerintah Kota Depok harus segera membuat rencana aksi daerah yang menyikapi permasalahan ini.
Terutama pencegahan dampak dari mengkonsumsi narkoba, penyalagunaan, pengedaraam narkoba sampai pada pemberantasan yang menjadi tempat produksi barkoba. Lalu sambung dia, aktivitas yang merusak bangsa.
"Dampak dari narkoba ini bisa menderita HIV atau Aids," ucapnya.
Aksi daerah ini, masyarakat pun harus dilibatkan karena pemerintah dan aparat tidak bisa bekerja tanpa peran masyarakat. "Dengan keterbatasan satuan keamanan tentu perlu juga melibatkan peran serta masyarakat," ulasnya.
Melibatkan masyarakat ini tentu di lingkungan ada para relawan, yang mau membantu aparat seperti Pokdar Kamtibnas di tiap kelurahan yang sudah turun membantu.
Sebab itu, perlu dibangun sinergitasnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat. "Dan aplikasi Hallo Polisi dan Panic Button perlu terus disosialisasikan ke masyarakat," kata Hafid. (irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.