DEPOK-Lambatnya proses perijinan yang ditempuh perumahan Sevilla Residence di Jalan Kalimulya III, RT4/6, Kelurahan Kalimulya, Cilodong, lantaran tanah yang dibangun sedang bermasalah. Dengan demikian pengembang melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian. Menurut Humas Sevilla Residence, Jefri Leander mengatakan, selama ini pihak pengembang belum bisa melanjutkan proses perijinan karena tanah yang dibangun masih bermasalah. “Kami sedang menempuh jalur hukum, untuk melanjutkan proses perijinan,” kata Jefri Leander kepada Harian Radar Depok, kemarin. Pihaknya mengaku, melaporkan Ramses Hutagalung sebagai pemilik tanah sebelumnya lantaran merasa tertipu. Dia mengaku setelah melakukan pembelian pihaknya menyerahkan uang sebesar Rp 500 juta untuk mengurus Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB). “Tapi mereka pihak terlapor sama sekali mengurus PPJB, dan uangnya pun tudak dikembalikan,” kata Jefri. Menurutnya, sebelumnya pihak Sevilla residence mengaku membeli tanah seluas 1,5 hektare dalam 16 sertifikat. “Dari 16 sertifikat saya baru menerima 14, sedangkan dua sertifikat lagi masih bermasalah,” papar Jefri. Sementara itu sebelumnya, pengembang Sevilla residence, PT Cipta Karya Santosa sudah menjual perumahan yang rencananya akan dibangun 120 unit. Di perumahan Sevilla Residence akan dibangun fasilitas kolam renang, playgroud dan lapangan futsal didalam kompleks perumahan yang berkonsep mewah bergaya eropa. Sementara fasilitas yang terdapat dalam setiap rumah dua lantai itu terdapat tiga kamar tidur, dua kamar mandi, carport, balkon, dan taman. Parahnya, saat ini pengembang berusaha menjual bangunan perumahan sebanyak 20 unit dengan harga Rp. 375 juta. “Kami baru menjual 10 unit,” kata Jefri. (cr2)