AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
DALAM TAHAP PENYELESAIAN : Pekerja sedang beraktifitas di Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) yang masih dalam proses penyelesaian di kawasan Kukusan, Beji. DEPOK - Tahun ini khalayak yang mudik Idul Fitri 1439 H, bisa melintasi jalan tol seksi II Tol Cinere-Jagorawi (Cijago). Kemarin, pembangunan tol yang terletak di Jalan Tanah Baru, Kukusan, Beji, sebelum Warung Kopi Gaul, progresnya konstruksinya sudah 81 persen. "Beroperasinya Seksi II Tol Cijago untuk memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2018. Makanya kami mempercepat penyelesaian konstruksi, agar sebelum lebaran pembangunan konstruksi sudah selesai," kata Pimpinan Proyek Tol Cijago, Eka Darma, kemarin. Menurut Eka, pembangunan konstruksi Seksi II Tol Cijago ditargetkan rampung pada Mei 2018. Saat ini progres konstruksi Seksi II telah mencapai 81 persen. "Untuk sisa lahan yang belum bebas, saat ini masih dalam tahap konsinyasi yang telah dimulai sejak Januari 2018,” katanya. Seperti diketahui, Tol Cijago terbagi ke dalam tiga seksi sepanjang 14,64 kilometer. Adapun untuk Seksi II dari Jalan Raya Bogor hingga Kukusan dirancang sepanjang 5,5 kilometer. Tol Cijago merupakan bagian dari delapan ruas tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II. Jalan tol tersebut melingkar mulai dari Bandara Soekarno-Hatta hingga Pelabuhan Tanjung Priok. Sementara akibat pembangunan Tol Cijago, harga tanah milik warga sekitar naik. Salah satu warga Kukusan Mardani menyebutkan, harga tanah sudah mencapai Rp8 juta per meter. "Dulu harganya sekitar Rp2-4 jutaan, tapi karena ada jalan ini jadi Rp8 juta. Bahkan, masih ada yang bertahan belum digusur mereka minta Rp12 juta," ujar Dani. Muryanti menjelaskan, tanah berjarak 1 km dari proyek pembangunan juga mengalami peningkatan. "Tanah di sekitar juga ikutan naik, ada yang jadi Rp 3 juta per meter tadinya Rp 1 juta, karena ada jalan tol," tandasnya.(irw)