Senin, 22 Desember 2025

Disperindag Sisir Pasar Depok

- Kamis, 22 Maret 2018 | 10:55 WIB
IST FOR RADARDEPOK
CEK: Tim dari Disperindag Kota Depok saat memeriksa kabar adanya telur tak lazim yang dibeli warga. DEPOK Ini bukan untuk membuat heboh, melainkan bentuk antisipasi. Ketua RT01/01 Kelurahan Cipayung Jaya, Cipayung, Gunawan berinisiatif melapor polisi. Hal tersebut berkaitan dengan telur yang ia beli. Pasalnya ia merasa telur yang dia beli di tetangganya (inisial E), Selasa (20/3), sangat tidak lazim. Berbeda dengan telur pada umumnya. Dia mengatakan, saat telur dipecahkan (mau dimasak), konturnya nampak aneh. Putih telur sangat encer dan kuning telur langsung pecah. “Tidak ada bau amis khas telur. Dan kulit tipis yang ada di dalam telur juga mudah di lepas. Pemilik warung katanya membeli di Pasar Citayam,” ujar Gunawan kepada Radar Depok. Di mengatakan saat ini pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. “Kami sudah menyerahkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Saya tinggal menunggu hasil penelitiannya,” tambahnya. Ihwal penemuan telur ini, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Depok langsung ke lokasi dan mengecek ke tujuh pasar di Kota Depok. Kasi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kota Depok, Epi Ardini berujar, pihaknya beserta Babinkamtibmas dan aparatur Kelurahan Cipayung Jaya saling berkoordinasi untuk kebenaran adanya telur yang dibeli oleh Gunawan. “Kami cek ke lokasi. Telur yang dimaksud sudah diamankan anggota Polsek Pancoranmas,” kata Epi. Lebih lanjut, sambung Epi, tujuh Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) juga telah meengecek di lapangan. Bahwa berdasarkan laporan, kata dia, tidak ditemukan adanya telur palsu sesuai ciri-ciri yang beredar di media sosial. “Kita cek ke pasar-pasar. Tidak menemukan adanya telur palsu,” tegas Epi. Menurut dia, berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kota Depok. Membuat telur palsu biayanya lebih mahal daripada telur asli yang dikembangkan di peternakan. “Ini baru dugaan dan masih diperiksa oleh pihak berwajib. Kami berharap tak ada telur palsu. Karena memang di pasar-pasar tidak ditemukan,” ungkap Epi. Terpisah, Kapolsek Pancoranmas, Kompol Roni Wowor membenarkan bahwa barang bukti telur yang diduga palsu sudah diamankan anggotanya. “Sudah diamankan ada di kantor intel Polsek Pancoranmas. Lebih lanjut kami akan koordinasi dulu, ihwal kepastian telur itu. Apakah palsu atau tidak,” kata Roni melalui pesan singkat Whatsapp. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Depok, Farah Mulyati menegaskan bahwa kabar beredar soal telur palsu di media sosial itu adalah hoax. Kata dia, Kementan sudah turun ke lapangan untuk mencari tahu kebenaran informasi tersebut. Setelah diteliti, ternyata itu telur asli, tetapi bukan dalam keadaan baik. "Kalau palsu tidak mungkin terjadi sehingga sulit sekali kita pahami ada yang palsu," ujar Farah didamping Kepala Bidang Peternakan DKP3 Kota Depok, Dede. Lagipula, kata Farah, secara akal sehat, harga telur yang dipalsukan pasti lebih mahal. Harganya bisa mencapai 1,5 kali lebih tinggi dari harga aslinya. Sebab, hal itu membutuhkan teknologi untuk merekayasa produk biologis. Ditemukannya telur-telur dengan ciri tidak normal seperti kuningnya yang lembek, putih telur terlalu cair, atau tidak lengket di tangan kemungkinan karena faktor alam. "Biasanya telur itu sudah terlalu lama. Atau ayamnya sakit sehingga memengaruhi telur," kata bebernya. Farah mengatakan, telur tidak bisa disimpan terlalu lama karena akan memengaruhi konsistensinya. Di peternakan, tidak ada telur yang disimpan lebih dari seminggu. Begitu bertelur, keesokan harinya langsung didistribusikan ke konsumen. Idealnya, jangan simpan telur lebih dari empat minggu. "Nanti polisi lihat fenomena apa yang berkembang di masyarakat. Tapi saya tegaskan, telur palsu itu tidak ada," tandasnya. (cr2/irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X