Senin, 22 Desember 2025

IPA Meluap, PDAM Depok Stop Pendistribusian

- Senin, 9 April 2018 | 12:54 WIB
DEPOK - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya, sejak Sabtu (7/4) hingga Minggu. Menghasilkan, bahan baku air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Kota Depok menjadi keruh. Tak hanya itu, puluhan ribu pelanggan juga tidak menerima air bersih. Yadi, warga RW06, Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya, tidak bisa bersih-bersih lantaran air mati. “Nggak tahu, pas dinyalain airnya nggak keluar. Sudah gitu nggak ada pemberitahuan dari PDAM. Sebagai pelanggan pastinya kecewa,” kata Yadi kepada Harian Radar Depok, kemarin. Sarmili, warga RW01, Kelurahan Mekarjaya, juga mengeluhkan hal yang sama. Dia terpaksa tidak mandi lantaran pasokan air mati total. “Iya ini matinya dari jam 2 malem tadi,” kata Sarmili. Sebagai pelanggan PDAM, Sarmili kecewa dengan pelayanan yang diberikan PDAM Tirta Asasta. “Belum lama kayaknya mati juga ya. Sekarang udah mati lagi. Payah dah,” ujarnya. Menimpali hal ini, Manager Pemasaran PDAM Tirta Asasta Imas Dyah Pitaloka menuturkan, luapan air sungai membuat kekeruhan air baku tinggi hingga mencapai diatas 3000 NTU (maksimal yang dapat diproduksi 600-1000 NTU. “Lumpur dan sampah luapan sungai Ciliwung telah menutupi bak pompa air baku Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong diwilyah Mekar Jaya, Kecamatan Sukmajaya, sehingga air berubah warna,” ujar Imas. Luapan tersebut mengakibatkan IPA tidak dapat berproduksi, sehingga pengaliran air kepada 45.000 pelanggan di wilayah Sukmajaya, Cilodong, Tapos, dan Ciamanggis, terhenti. “Ganguan yang sama juga terjadi di IPA Citayam. Diperkirakan 15.000 lebih pelanggan di Kecamatan Pancoran Mas, Beji, Cipayung dan Sawangan, juga tidak mendapat pasokan air bersih,” katanya. Selanjutnya, petugas sedang melakukan persiapan untuk membersihkan endapan lumpur. “Untuk sementara, pengaliran air bersih belum dapat diperkirakan kapan kembali normal. Kita tunggu debit air dan penurunan tingkat kekeruhan air, di bawah 1000 NTU (Nephelometric Turbidity Unit),” ujar Imas. Ditegaskannya, sambil menunggu IPA berproduksi kembali, PDAM akan mensuplai air kepada pelanggan melalui 3 (tiga) mobil tanki. Namun, karena keterbatas armada tidak semua pelanggan mendapatkan pelayanan dengan mobil tanki. Dia berharap, untuk menghidar terjadi hal serupa dikemudian hari, masyarakat harus peduli terhadap lingkungan. “Dalam hal ini, peran serta dari seluruh pemangku kepentingan terhadap kepedulian lingkungan sumber air, sangat dibutuhkan. Salah satu nya tidak membuang sampah apapun ke sumber air baku, tidak mendirikan bangunan yang tidak sesuai peruntukan lahan, danclakukan penghijauan,” pungkas Imas. (cr2/ram)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X