DEPOK - Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporyata) Depok, terus melakukan berbagai upaya dalam memaksimalkan peran pemuda. Hal tersebut sebagai bentuk peningkatan kesadaran anak muda menuju Depok sebagai Kota Layak Pemuda (KLP).
Kepala Disporyata Kota Depok, Wijayanto menyebutkan, ada tiga upaya yang dilakukan Disporyata dalam mewujudkan Depok sebagai Kota Layak Pemuda.
Pertama, memberikan penyadaran kepada pemuda agar tidak berperilaku bebas dan menjauhi narkoba. Selain itu, juga bebas dari kegiatan anarkis, kekerasan, paham radikalisme dan terorisme.
Kedua, peningkatan pemberdayaan pemuda untuk memiliki pendidikan formal yang semestinya dan pengembangan pendidikan informal.
Ketiga, pendekatan untuk pengembangan pemuda dengan maksud agar anak muda memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, dan dapat mengaktifkan organisasi kepemudaan.
“Saat ini sedang kami maksimalkan peran pemuda yang ada di Kota Depok, dengan harapan ke depannya dapat meningkatkan pembangunan di Kota Depok,” kata Wijayanto.
Menurut dia, keberadaan pemuda akan membawa energi positif untuk kemajuan pembangunan suatu wilayah, maka harus diberdayakan dan ditingkatkan perannya di masyarakat.
Pembentukan KLP ini berdasarkan Peraturan Menteri dan Pemuda Olahraga (Pemenpora) No.11 Tahun 2017.
Kabid Pembinaan Kepemudaan Disporyata Kota Depok, Sandi Syamsurizal mengatakan, adanya KLP ini sebagai upaya pemberintah memberikan pelayanan bagi para pemuda.
Yakni dengan berupa kebijakan, program, dan kegiatan. Tujuanya untuk menjamin terpenuhuinya hak pemuda.
“Tentu ini bentuk dari urusan wajib pemerintah non pelayanan dasar bagi daerah kabupaten dan kota,” kata Sandi, kepada Radar Depok.
Wacana ini terus digulirkan oleh Pemkot Depok dengan membangun beberapa taman di kota ini. Nanti kedepan, tempat lokasi taman khusus untuk pemuda seperti apa dan lainya.
“Masih tahapan sosialisasi, sudah mulai dicicil program KLP,” kata dia.
Namun dalam hal tersebut, pihaknya masih fokus kepada Kota Layak Anak (KLA). Sebab, anak cikal bakal anak muda, untuk itu dibina mulai sejak dini.
Contohnya, anak di usia dini diberikan edukasi tentang budaya asli Indonesia dengan berbagai kegiatan yang mengarah pada budayanya negeri ini.
Pasalnya, jaman anak now atau milenia cendrung mengikuti budaya luar negeri. Sebagai abdi negara Pemkot Depok memberikan fasilitas.
Lalu berbagai stekholder pun ikut membantu menjaga generasi milenia ini supaya tidak lupa budaya aslinya.
“Di mulai dari anak usia dini, pastinya orang tua terus mendukung dan mengeskplor soal budaya-budaya di negeri ini. Khususnya di Kota Depok,” bebernya.
Selain itu juga, pihaknya menjemput bola untuk memberikan pemahaman soal negara kepada pemuda di Depok.
“Kami mengarah kepada sekolah dan komunitas memberikan penyuluhan. Tentu kami bekerjasama dengan TNI-Polri,” kata dia.(irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB