Senin, 22 Desember 2025

Pendangkalan Bukan Sampah TPA

- Selasa, 5 Juni 2018 | 11:09 WIB
IRWAN/RADAR DEPOK
BANJIR : Perbatasan jalan antara Kelurahan Pasir Putih dan Cipayung sering meluapnya air Kali Pesanggrahan diduga meluap karena faktor volume air besar,sudah dangkal, dan sampah di TPA Cipayung kerap longsor ke kali tersebut. DEPOK - Banjir yang melanda pemukiman warga di RT4/2, Kelurahan Pasir Putih, Sawangan. Ditepis jika disebabkan  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Pasalnya, aliran Kali Pesanggaran di hulunya juga terdapat Kabupaten Bogor. Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan mengatakan, pendangkalan yang terjadi bukan semata disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung. Karena sampah yang ada juga sampah bawaan dari Bogor mengingat Kali Pesanggrahan mengalir dari Bogor. “Terjadinya pendangkalan bukan dari TPA Cipayung tapi ada sampah kiriman dari Bogor juga,” katanya kepada Harian Radar Depok, kemarin. Mengatasi masalah pendangkalan pihaknya sudah bekerjasama dengan BWSCC untuk melakukan normalisasi. Saat ini memang masih ada beberapa lahan yang belum dibebaskan. “Nanti akan diupayalan dalam ABT. Semoga nantinya bisa dilakukan normalisasi oleh BWSCC,” tukasnya. Untuk pengelolaan sampah sendiri pihaknya masih melakukan sejumlah kajian. Diakui memang kondisi TPA sekarang sudah over load. Sehingga diperlukan penanganan sesegara mungkin. “Ini yang sedang kami lakukan kajiannya. Teknologi seperti apa yang nanti akan digunakan. Tentunya yang ramah lingkungan yang diinginkan,” terangnya. Sebelumnya, dua hari pemukiman warga di RT4/2, Kelurahan Pasir Putih, Sawangan, terendam banjir kemarin. Warga menuding, peristiwa yang belakangan sering terjadi, akibat Kali Pesanggrahan yang melintasi pemukiman mulai mengalami pendangkalan, dan ada juga anggapan akibat kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang sudah over kapasitas. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Depok, Citra Indah Yulianti menyebutkan, tahun depan peninggian jembatan dan pembelian alat keruk akan diusulkan. Sejauh ini pihaknya sudah berupaya, tapi yang ada malah alat PUPR ban-nya dikempesin. Tak hanya itu, pihaknya juga sudah meminjam alat kepada BWSCC untuk mengeruk bagian hilir. Tapi, lagi-lagi pas mau lanjut ada warga yang tidak setuju, karena lahannya belum dibebaskan jadi tidak mau dikeruk. “Kami tidak diam, tapi upaya kami selalu dicegak. Sepertinya TPA Cipayung juga lagi bebaskan lahan,” tandasnya.(irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X