Minggu, 21 Desember 2025

Pemkot Depok Keukeuh SMPN 13 Direlokasi

- Selasa, 24 Juli 2018 | 11:24 WIB
FACHRY/RADARDEPOK
Alat berat sedang melakukan pemerataan lahan dekat SMPN 13. DEPOK - Pemkot Depok bersikeras relokasi SMPN 13, yang tergerus Tol Depok-Antasari (Desari) dan Cinere-Jagorawi (Cijago) harus dilakukan secara utuh. Penegasan itu dilontarkan saat rapat tertutup bersaam Badan Pertanahan Negara (BPN) dan Kementriaan Agraria dan Tata Ruang, di ruang Sekda Depok kemarin. Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Nina Suzana menegaskan, akan mengajukan relokasi SMPN 13 dan SMPN 21 ke Kementerian Keuangan dan Kementeriaan Agraria dan Tata Ruang. "Kita ajukan dahulu ke kementerian, mudah-mudahan disetujui direlokasi ke tempat lain," terang Nina hanya kepada Rada Depok, Senin (23/7). Namun, Nina menegaskan jika pengajuan relokasi ke kementerian tak direstui. Maka, Pemkot Depok juga akan menolak sekolah tersebut dilakukan penggusuran. Luas dua sekolah yang akan direlokasi untuk pembangunan Tol Desari dan Cijago ada 7.000 meter persegi. "Kalau belum jelas, kita tidak mau digusur sekolahanya,” tegas mantan Kasatpol PP Depok ini. Sementara, Kepala Bidang Sarana-Prasarana (Sarpras) Disdik Depok, Sariyo Sabani mengatakan, relokasi in untuk kenyamanan anak siswa dan siswi yang belajar di SMP negeri tersebut. "Relokasinya belum tahu kapan, kita masih menunggu," ucap dia singkat. Seperti diketahui sebelumnya, Kepala SMPN 13, Hehen Hendra mengungkapkan, sebanyak 9 ruang kelas sekolah dipastikan bakal dibongkar. Itu dikarenakan terkena proyek pembangunan jalan tol Desari. Tak hanya itu, bagian depan halaman sekolah juga ternyata bakal tergerus proyek jalan tol Cijago, yang kini masih dalam proses pembebasan lahan. Sejauh ini, kata Hehen, belum mendapat informasi terkait relokasi sekolah dari Dinas Pendidikan. "Sudah dapat dipastikan 9 ruang kelas sekolah, dan depan sekolah tergerus pembangunan Tol Desari dan Cijago. Pembangunan tol jangan  egois juga, seharusnya saat relokasi harus sudah ada bangunannya. Jangan sampai saat relokasi tapi bangunanya sedang dibangun," ujar Hehen kepada Harian Radar Depok, kemarin. Menurutnya, pembangunan dua ruas jalan tol di bagian depan, dan samping sekolah membuat khawatir guru dan orang tua murid. Terutama menyangkut kenyamanan kegiatan belajar mengajar. "Belum lagi nanti saat pembangunan konstruksi tol dilaksanakan," tuturnya di sekolah Jalan Raya Krukut No75, Kelurahan Krukut, Limo.(irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X