IST FOR RADARDEPOK
Pendiri Taman Musik Depok, Koko Thole (baju putih atas) duduk sambil berfoto bersama anak didiknya dari bidang Perkusi di Taman Musik Depok.
Bermodal pengalaman bermusik selama puluhan tahun. Pria kelahiran Magelang tersebut, akhirnya membulatkan tekad membuat Taman Musik Depok. Karena sudah melanglangbuana di dunia musik tanah air, Ia mengklaim taman musik rintisannya itu merupakan satu-satunya di Indonesia.
LAPORAN : NUR APRIDA SANI
Bagi Koko Thole, keroncong sudah mendarah daging di tubuhnya. Tak sedikit orang yang mengenalnya, baik dalam negeri hingga luar negeri yang mengaku pelaku, penikmat, dan pemerhati musik zaman Portugis tersebut.
Namanya kini sudah mulai dikenal kalangan anak-anak hingga dewasa di Kota Depok. Semua berkat Taman Musik Depok rintisannya. Walaupun sudah menjadi seniman tanah air. Dia tetap turun langsung mengajarkan anak didiknya, yang tidak bisa bermain musik hingga siswa berkebutuhan khusus.
“Disini saya tampung semuanya, karena tidak semua orang mampu dari segi uang, waktu, dan juga jarak,” kata Koko saat ditemui di kediamannya, Perumahan Pondok Damai, Jalan Danau Tondano Ujung, Kelurahan Sukamaju, Cilodong.
Gedung Pemuda yang berlokasi di area Taman Merdeka, Sukmajaya, menjadi markas untuk Koko Thole dan 200 anak didiknya belajar musik. Berkat dukungan dan bantuan dari Pemerintah Kota Depok, Taman Musik Depok diperbolehkan menempati gedung itu sejak November 2017 silam.
“Gedung itu bukan cuma nyaman untuk latihan, tetapi juga nyaman untuk para orangtua yang mengantar anaknya. Karena area di luar gedung banyak orang berjualan,” jelas Koko.
Bahkan kini, setelah satu tahun diresmikan. Koko mengatakan, jika taman musik Depok adalah satu-satunya taman musik di Indonesia, dan banyak yang ingin belajar untuk mencontohnya dari daerah lain.
“Dalam satu tahun anak-anak sudah bisa tampil depan orang banyak. Padahal awalnya mereka tidak memiliki kemampuan apa-apa. Hingga kini sudah ada anak jenjang TK hingga SMA yang ikut,” ujar Pria empat anak tersebut.
Bukan hanya itu, apresiasi tinggi juga diberikan kepada Koko dari pengamat musik Bens Leo, dan pengamat musik lainnya. Itu dikarenakan sebagai pencetus satu-satunya di Indonesia.
Hal itu, lanjut Koko, karena prinsip dari Taman Musik yakni membentuk siswa melalui dua jalur. Pertama, melalui jalur akademis (teori), dan kedua mempersiapkan siswa untuk di industri musik. “Jadi disini kami ajari semua, mulai dari teorinya sampai ruang eksplorasi bagi siswa, sehingga mereka siap bersaing diluar,” terangnya.(bersambung)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB