IRWAN/RADAR DEPOK
TERTUNDUK : Pelaku cabul SG terhadap anak tirinya diamankan di Polresta Depok, kemarin. DEPOK – Tak perlu waktu lama Polresta Depok, dalam menangkap pelaku SG ayah tiri yang melakukan tindak kekeresan seksual terhadap M. Kemarin, di Mapolresta Depok SG menyesali perbuatannya dan mengaku khilaf. "Saya khilaf, terus terang merasa bersalah dengan perbuatan saya ini," ucap pria berusia 40 tahun itu, sambil menunduk dibalik zebo berkelir hitam di Polresta Depok, kemarin. Kepada Harian Radar Depok, SG mengaku telah melakukan aksi bejatnya sebanyak 10 kali kepada anak tirinya, disaat istri tidak ada di rumah. "Iya, 10 kali saya ngelakuin ini sejak dua tahun lalu," ucapnya. SG menuturkan, awal pikiran kotor itu muncul ketika anak tirinya yang berusia 17 tahun, sering menghilangkan uang yang digunakan untuk membayar bimbel (les). "Dia (korban) suka bohong, saya kesal akhirnya saya suruh buka baju terus saya mandiin. Dari situ kebablasan. Saya gak mengancam cuma bilang kamu sudah ngecewain saya" pengakuannya. Sementara, Panit PPA Satreskrim Polresta Depok, Ipda Tamar menegaskan, dari hasil identifikasi terakhir kali SG melakukan pencabulan terhadap korban pada 27 Juni 2018. "Korban itu takut, sempat diajak mandi bareng juga mau melawan, tapi ada ancaman dari dia (pelaku)," paparnya. Tamar menegaskan, perbuatan SG menjadi-jadi setelah berhasil mengusir ibu korban dari rumah. "Istrinya kan diusir juga, sekarang korban masih mengalami trauma," terangnya. Atas perbuatannya, SG kini telah dijebloskan ke Hotel Prodeo Mapolresta Depok. Pelaku diganjar pasal 81 UU RI tahun 2014 tentang pencabulan. "Hukuman minimal lima tahun, maksimal 13 tahun tapi ini ditambah sepertiganya karena pelaku itu berstatus bapaknya korban," pungkasnya.(irw)