DEPOK - Jika diperhatikan sejak awal Juli ular Sanca terus bermunculan diberbagai wilayah di Kota Depok. Fenomena ini tentu ada alasan yang mendasarnya. Akibat pembangunan yang secara masif di Kota Depok, dinilai salah satu penyebab ular bertebuh besar itu masuk kepemukiman warga.
Polisi Hutan, Wilayah 1 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Seksi Konservasi Wilayah II Kabupaten/Kota Bogor, Depok, Sukabumi dan Cianjur, Aman Sujiaman mengatakan, kebiasaan tersebut memang kerap terjadi, terutama pada kawasan padat penduduk.
Dia mengatakan, secara naluri ular akan mencari makan dan minum. Terlebih pada kawasan kering. Belum lagi masifnya pembangunan sehingga mengancam ekosistem ular di Kota Depok. “Itu akan terus terjadi, selama pembangunan masih terus berjalan,” kata Aman hanya kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Namun, dia meminta warga tentu harus waspada dengan ular yang sudah memiliki panjang 4 sampai 5 meter. Karena sudah dapat mengancam manusia. “Kalau lebih dari 5 meter sudah bisa makan manusia, jadi masyarakat harus waspada,” tegasnya.
Terpisah, Anggota Komunitas Depok Reptil Amphibi Community (DERIC), Eka Chandra menyebutkan, banyaknya ular yang masuk ke pemukiman warga mayoritas lantaran habitat mereka sudah mulai tergusur, terlebih dengan banyaknya proses pembangunan di Kota Depok.
Menurutnya, ular bisa masuk kedalam pemukiman warga karena mereka melakukan aktivitas, sesuai dengan nalurinya sebagai hewan. “Mereka juga melakukan aktifitas seperti mencari makan, ganti kulit, dan bereproduksi. Secara otomatis mereka akan mencari tempat yang dirasa aman untuk bersembunyi seperti di loteng rumah, hingga gorong-gorong, bahkan ada juga yang masuk kedalam sepatu, karena ular akan mencari tempat hangat, terlebih jika banyak tikus sebagai sumber makananya,” kata Chandra.
Sementara itu, jika menghadapi ular jangan panik. Ular itu bukan hewan buas yang langsug nyerang seperti macan dan babi hutan. “Kita sebaiknya diam saja karena dia kan buta, dan hanya mampu mendeteksi suhu yang berada ada didekatnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, ular bisa menyerang atas dasar provokasi, yaitu gerakan secara tiba-tiba atau mengagetkan. “Kita harus tenang, dan jangan panik, karena ilar buta dan tuli,” pungkas dia.
Perlu diketahui, pantauan Radar Depok ular sanca menampakan diri sudah lima kali. Pertama, Senin (2/7) malam ular sanca kembang meneror Perumahan Telaga Golf Sawangan dengan panjang lima meter.
Kedua, seekor ular pyton sanca batik juga sempat membuat panik keluarga Suyanto, warga yang tinggal di Perumahan Bukit Sawangan Indah di Pengasinan, Kecamatan Sawangan, yang menemukan reptile tersebut di garasi rumahnya, Rabu (11/7).
Ketiga, Sabtu (21/7), UPT Pemadam Kebakaran dan Penyalamatan Bojongsari, kembali mengamankan Ular Sanca Kembang sepanjang lima meter yang berada di pemukiman warga di Perumahan Melati Hill RT5/3, Kelurahan Duren Mekar, Bojongsari.
Keempat, Kecamatan Pancoranmas juga mendapat bagian diteror ular. Pasalnya ular sepanjang 3,5 meter tersebut ditemukan di pemukiman warga di kawasan Jalan Sarikaya, RT/14, Kelurahan Depok Jaya, Jumat (27/7).
Terakhir, Minggu (29/7) ular sanca juga ditemukan di RT3/3 Kelurahan Sawangan Baru, Sawangan sepanjang lima meter dengan berata 30 kilogram.(rub)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB