Minggu, 21 Desember 2025

Dishub Kota Depok Rekayasa Traffic Light

- Kamis, 2 Agustus 2018 | 12:49 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
MULAI BEROPERASI : Sejumlah kendaraan angkutan kota saat berada di kawasan Terminal sementara Kota Depok yang berada di dekat Stasiun Depok Baru, kemarin. DEPOK - Demi mengantisipasi terjadinya kemacetan di Jalan Arif Rahman Hakim. Dinas Perhubungan Kota Depok, akan melakukan rekayasa lampu lalu lintas atau traffic light, di terminal sementara depan Stasiun Depok Baru. "Kami akan buat itu (rekayasa lampu lalu lintas) terkait adanya pemindahan aktivitas dari Terminal Depok, Jalan Margonda Raya, ke terminal sementara di depan Stasiun Depok Baru," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana, di Terminal Depok, kemarin. Dadang mengatakan, pihaknya akan menambahkan 10 detik di lampu hijau Ramanda, Jalan Arif Rahman Hakim, kecuali pada jam sistem satu arah. "Kalau sistem satu arah nanti seluruh kendaraan umum akan diarahkan berputar di perumahan depan Perumahan Pesona Khayangan," kata dia. Lalu lintas angkutan umum akan masuk dari Jalan Margonda ke arah Stasiun Depok Baru, lalu keluar ke Jalan Arif Rahman. Sementara itu, bus besar akan masuk melalui Margonda dan keluar kembali di Margonda. "Iya karena pintu keluar di Arif Rahman Hakim untuk angkot. Jadi semua bus besar untuk sementara keluar masuk melalui Margonda sebelum dipindah ke Jalan Jati Jajar," ucap Dadang. Direktur PT Andyka Investa Soemarsono Hadi mengatakan, kawasan yang disebut sebagai Metrostater Depok ini, memberi kemudahan kepada masyarakat dalam mengakses moda angkutan umum hingga peluang berbisnis. "Metro Stater itu adalah sebuah proyek perpaduan stasiun dan terminal yang tadinya kumuh dibentuk menjadi seperti kota dengan adanya mal, pusat perbelanjaan, dan apartemen," ungkap Nano sapaan kepada Radar Depok, kemarin di Terminal sementara. Nano menggambarkan, Metro Stater memiliki konsep bangunan bertingkat yang di dalamnya akan diisi oleh pusat perbelanjaan moderen, dengan Terminal di bagian bawahnya. "Lalu yang ke atas itulah yang dikreatifkan oleh investor untuk keperluan komersial. Nah komersialnya itu ada mal, ada pusat perbelanjaan, dan ada hunian yang berupa apartemen. Nah harapannya nanti apartemen itu bisa diisi orang-orang pemda atau mahasiswa UI, mahasiswa Gunadarma, atau masyarakat," bebernya. Selain itu, Nano menambahkan, Metro Stater nanti akan terhububg dengan seluruh moda angkutan, di antaranya KRL, bus APTB, dan bus menuju Bandara Soekarno-Hatta. Menurutnya, salah satu hal yang dinilai modern yaitu kelengkapan sarana dan prasarana yang berteknologi canggih, salah satunya tiket elektronik, untuk mencegah pungli. "Iya nanti juga akan ada kemajuan dengan teknologi sekarang, Kadishub dan BPTJ sedang menyiapkan program kerja sama dengan perbankan untuk secepatnya mewujudkan model e-ticketing itu, untuk menghindari pungli juga," terangnya. Nano menegaskan, sudah ada investor lain yang siap menyewa lokasi perbelanjaan tersebut. Sudah ada investor yang akan mengisi mal, apartemen, dan pusat perbelanjaan itu. “Kami belum bisa ekspos sekarang, sudah ada kesanggupannya dari tender-tender. Banyak yang mau mengisi, itu tapi masih 2 atau 3 tahun lagi, untuk sekarang ini kita fokus ke terminal dulu," pungkasnya.(irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X