Senin, 22 Desember 2025

BPTJ Restui Ganjil-Genap Margonda Depok

- Rabu, 15 Agustus 2018 | 12:05 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
PENERAPAN GANJIL GENAP : Sejumlah kendaraan saat melintas di kawasan Jalan Margonda Raya, kemarin. Pemerintah Kota Depok akan segera melakukan uji coba penerapan ganjil genap di jalan tersebut. DEPOK - Rencana penerapan ganjil-genap di Jalan Margonda Raya saat weekend, dapat restu Badan Pengelolaaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ). Kemarin, BPTJ pastikan ganjil-genap Depok diserahkan kembali ke Kota Depok kewenangannya. Kepala Humas BPTJ, Budi Rahadjo mengungkapkan, kewenangan kebijakan ganjil-genap di Jalan Margonda Depok tentu itu milik pemerintah daerah atau kota. Jadi, untuk melaksanakan penganturan kendaraan pribadi ganjil-genap itu diserahkan kembali ke wilayah masing-masing. "Hak kewenangan pemkot masing-masing seperti ganjil-genap di Kota Depok," tegas Budi, kepada Harian Radar Depok, kemarin. Menurut dia, Pemkot Depok pernah berkomunikasi dengan BPTJ bahwa mereka pada saatnya nanti akan menyampaikan hasil evaluasi kebijakan yang mereka lakukan, terkait wacana ganjil-genap di Jalan Margonda. "Mungkin sifatnya lebih ke koordinasi teknis soal ganjil-genap," ujar Budi. Sebelumnya,  Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Depok, Dadang Wihana mengungkapkan, sekarang ini lagi kajian ganjil-genap lagi finalisasi. “Kajian seluruh aspek kami pertimbangkan mulai dari aspek teknis, hingga data kapasitas kendaraan di Margonda ketika sabtu dan minggu,” ucap Dadang Wihana kepada Harian Radar Depok. Dadang mengatakan, tahap finalisasi selesai di dua minggu ini. Dia akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dan pimpinan Polresta Depok. Lalu setelah rapat internal, akan buat focus group discussion (FGD) bersama stakeholders, perwakilan warga, perwakilan komunitas, dan publik. Menurutnya, Margonda saat sabtu dan minggu ini kapasitas volume kendaraannya menyentuh 0.9. Artinya lalu lintas disitu sudah tersendat, bahkan cenderung stuck. “Jadi data ini kami olah pakai rumus volume kendaraan per kapasitas di Jalan Margonda,“ ucap Dadang. Menurutnya, kapasitas Jalan Margonda tidak bisa diperlebar. Jadi, salah satu alternatif manajemen rekayasa dari banyaknya alternatif yang sedang dikaji saat ini ganjil genap. Dadang mengakui, tidak adanya jalan pendamping di Jalan Margonda. Mertimbangkan dan mengkaji terkait jalanan Margonda mana saja yang akan terkena ganjil-genap. “Pertimbangan ini belum final tapi ya, yang kita pertimbangkan untuk ganjil genap. Pilihannya dari segmen 2 dari Universitas Indonesia ke Kelapa Dua,” ucap Dadang. Lalu segmen 3, titiknya lampu merah Ramadan ke Universitas Indonesia dan segmen 1 lampu merah Ramadan, Jalan Arif Rahman ke depan Polres Depok. “Yang dipikirkan itu saat ini yang terkena ganil-genap antara Margonda keseluruhan atau segmen 2 dan 3. “Karena segmen satu apabila kita lakukan ganjil-genap membuka akses Barat dan Timur dari Margonda,” ucap Dadang. (irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X