Senin, 22 Desember 2025

Menelusuri Lebih Jauh Lembaga Pendidikan Syariah Terpadu Depok (3) Sering Adakan Pelatihan, Ajarkan Siswa Membuat EO

- Selasa, 21 Agustus 2018 | 10:22 WIB
IST FOR RADARDEPOK
Para siswa SMP Inspirasi Baznas berfoto bersama usai melaksanakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) dengan salah satu lembaga yang menjadi mitra dari Lembaga Pendidikan Syariah Terpadu (LPST), beberapa waktu lalu.

Sesuai dengan tujuan awal berdirinya Lembaga Pendidikan Syariah Terpadu (LPST). Yakni mencetak generasi Pengusaha Penghafal Al Quran. Beberapa lembaga IT ternama di Kota Depok pun, menjadi mitra untuk mendidik siswanya. Bahkan, ada pula siswa yang langsung di rekrut mendapat beasiswa dari salah satu kolega.

LAPORAN : NUR APRIDA SANI

Sebuah misi dapat tercapai jika seluruh elemen di perusahaan tersebut berjibaku bersama-sama melaksanakannya. Seperti halnya di LPST. Relawan terbaik di bidang agama dan IT disiapkan untuk melahirkan Technopreneur. Awal 2018 merupakan, tahun pemula lembaga syariah ini mendirikan SMP Inspirasi Baznas. Berbeda dengan tiga anak lembaga lainnya yang menerapkan subsidi silang untuk biaya. Khusus di SMP, seluruh siswa berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. “Tahun ini yang mendaftar hampir 70 orang, tapi kami terima 25 saja. Sisanya menginduk di SMP Negeri 9 Depok,” kata Pendiri LPST, Rina Kholilatun Nisa kepada Radar Depok, ditemui di GedungYayasan Bina Yatama, Jalan Raya Citayam, Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung. Dari 25 anak yang diterima. LPST rupanya tak main-main untuk membentuk mereka menjadi pengusaha. Buktinya menggandeng Perusahaan yang kerap dijadikan tempat bertukar informasi para startup, yakni Code Margonda. Dengan Code Margonda para pelajar dibekali ilmu enterpreneurship atau kewirausahaan di bidang IT. Bukan cuma satu perusahaan, tetapi LPST bekerjsama juga dengan Lembaga Pendidikan Indonesia-Amerika (LPIA) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok. Selama 10 hari para pelajar sudah menjalani pendidikan dan pelatihan (Diklat) komputer dan Bahasa Inggris. Tak hanya itu, bahkan dua siswa juga mendapatkan beasiswa untuk dapat belajar secara gratis di LPIA. “Kami akan fokuskan mereka ke bagian desain grafis, nanti dibuatkan ruangan tersendiri untuk berkreasi. Jadi bukan cuma belajar, maunya langsung di realisasikan. Misalnya, mendesain produk-produk di LPST ini,” terang Rina. Bukan hanya di bidang IT, nantinya para siswa lulusan LPST juga bisa menjadi seorang Penyelenggara Acara (EO). Buktinya, tepat di Minggu (26/8) mendatang akan menggelar sebuah perlombaan untuk masyarakat Cipayung. Dari pembuat ide hingga penyelenggara semuanya adalah siswa. “Ini semua adalah bekal untuk mereka di masa mendatang. Supaya dapat mendongkrak perekonomian keluarga juga. Jadi kami targetkan, akan mencetak Pengusaha Penghafal Al Quran sesungguhnya,” tutup Rina.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X