AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
PEMBERLAKUAN GANJIL GENAP : Sejumlah kendaraan saat melintas di kawasan Jalan Margonda Raya, kemarin. Pemerintah kota melalui Dinas Perhubungan akan melakukan rekayasa ganjil genap di jalan tersebut.
DEPOK - Sistem ganjil-genap di Jalan Margonda yang bakal diterapkan Sabtu-Minggu, pada September belum juga tuntas kajiannya. Padahal, saat ini Pemkot Depok menunggu, dan akan segera melakukan uji coba di jalan nasional tersebut.
"Masih dikaji Dishub Depok, kami (pemkot) belum dapat hasil kajian tersebut. Nanti kalau sudah ada kita kabarkan," kata Kepala Bappeda Kota Depok, Widyanti Riyandani, kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Hasil kajian ganjil-genap di Jalan Margonda Depok, jika sudah ada. Hasilnya, akan langsung dilakukan uji coba. Dalam kajian dibahas dampak, jarak, dan lainya. Sehingga penerapan sistem ganjil-genap berjalan lancar mengurangi volume kendaraan, di Jalan Margonda Depok ini. "Masih nunggu hasilnya, "ucap dia singkat.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, masih mengkaji aturan ganjil-genap Jalan Margonda.
“Pak Walikota sudah menyatakan beberapa kebijakan yang akan dilakukan dan dikaji kegiatannya, jadi akan adanya ganjil-genap di hari libur Sabtu dan Minggu,” ucap Dadang.
Dadang mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi, kemacetan utama di Depok terjadi saat akhir pekan, tepatnya pada minggu pertama dan minggu keempat.
“Paling ramai itu di hari-hari gajian biasanya, minggu pertama dan keempat. Biasanya ramainya itu ke pusat perbelanjaan dan tempat- tempat kuliner. Seperti diketahui kan di Margonda emang pusat belanja dan kuliner, jadi ramai,” tambah Dadang.
Adanya hal itu, maka dia akan mulai mengkaji dan lakukan FGD ke berbagai pihak. “Kami berikan tahapan-tahapan kebijakan juga. Kami lakukan uji publik sampai dengan uji coba nantinya,” jelas Dadang.
Menurutnya, cara ganjil genap merupakan solusi kemacetan di Depok khususnya saat akhir pekan. Pasalnya, sejumlah warga luar Jakarta yang ke Depok saat akhir pekan meningkat dibandingkan hari biasanya.
“Ya ini caranya, kita tidak mungkin menambah kapasitas jalanan, sedangkan volume kendaraan selalu meningkat. Jadi perlu ada rekayasa lalinnya,” tambahnya. (irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB