REGI/RADAR DEPOK
ORANG TUA: Perjuangan orang tua para Atlet Cilik Karate Kids Akademik (KKA). Mulai dari mengantar, menunggu, hingga menabung uang untuk fasilitas dan turut serta di berbagai kejuaraan Seni Bela Diri.
Perjuangan orang tua untuk anak memang tak dapat terbalaskan. Begitu pun dengan para orang tua para Atlet Cilik Karate Kids Akademik (KKA). Saban malam, para orang tua setia menemani anak-anaknya untuk terus berlatih. Mereka menjadi sosok yang paling berperan dalam kesuksesnya ditiap prestasi, selain pelatih.
LAPORAN: Regi Pranata Bangun
Malam itu, di markas KKA pada saat latihan, dari sekian banyaknya orang tua yang menunggu anaknya ada bapak begitu antusias. Ya dia Muhammad Alwi Ambarsessy. Orang tua dari Atlet KKA bernama Abdul Halim Ambarbessy ini, senantiasa mengantar, mendengarkan curhat, hingga mengobati luka akibat pertandingan kala berada di arena kejuaraan.
Pria berusia 41 tahun itu mengatakan, segala bentuk yang dia lakukan bersama orang tua lainnya, sebagai dukungan terhadap potensi anak-anak dalam seni bela diri, dan kelangsungan Klub Karate Kids Akademik. “Ya namanya sama anak, kita selalu dukung apa pun kemauan mereka. Selama itu masih dalam tahap wajar,” tutur pria bertubuh gempal ini.
Selain itu, lanjut dia, terkadang dia merasa lelah ketika harus mengantar. Belum lagi, cuaca yang tak bersahabat. “Kadang panas, dingin dan hujan. Ya itu semua karena antusias anak yang begitu besar dalam mengikuti latihan,” tuturnya.
Belum lagi, beber Abdul, ketika mereka cidera akibat latihan atau pertandian di satu kejuaraan. Rasa khawatir terkadang timbul dalam hatinya. Namun, melihat mereka (anak) yang tak mengeluh, Abdul pun mulai terbiasa melihat luka-luka itu. “Paling sering itu dibibir. Dari sangat khawatir hingga mulai terbiasa.” ungkapnya
Rasa letih dan khawatir, kian punah lantaran Prestasi yang ditorehkan memang sama dengan perjuangan yang dilakukan. Begitu pun, dengan kesadaran anak-anak terhadap kesehatan tubuhnya, membuat Abdul selalu senang dalam mendampingi mereka di saat latihan atau bertanding.
“Ya mereka lebih sadar dengan stamina tubuhnya. Sejak dua tahun anak-anak tidak mau meminum es, sebab mereka tahu kondisi stamina tubuh akan cepat melemah ketika mereka mengkonsumsi itu,” ungkap Abdul.
Semangat anak yang terkadang membantu orang tua untuk menghapus rasa khawatir, ketika mereka sedang berada di arena. Abdul menjabarkan, anak ketika terpukul lawan di arena, kemungkinan besar menambah semangat anak untuk mendapatkan gelar juara.
"Kalau di arena, anak dipukul lawan, sudah pasti mereka tidak akan pernah mundur," bebernya.
Hal itu menjadikannya sedikit bingung, lantaran kebiasan anak seketika berubah jika dibandingkan berada di rumah. "Kita juga jadi bingun. Padahal, anak kalau di rumah, manjanya bukan main," terang Ayah Muhammad Alwi Marabessy.
Hal yang sama dikatakan, orang tua dari atlet bernama Neyla dan Laras, Rizki mengatakan, perjuangan para orang tua KKA sangat pelik. Mulai dari mengantar hingga biaya untuk turut serta dalam kejuaraan, fasilitas, dan lainnya. Ia pun menambahkan, semua dilakukan sendiri oleh orang tua murid KKA.
“Tanpa ada bantuan dan keterkaitan pihak mana pun. Kami berjuang untuk anak,” tutupnuya.(*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB