Minggu, 21 Desember 2025

Lebih Dekat Gudang Dolanan Indonesia (2) Dua Kali Berangkat ke London, Didatangi Kolektor India

- Rabu, 26 September 2018 | 11:23 WIB
DICKY/RADARDEPOK
CINTA INDONESIA: Endi saat menunjukan permainan anak tradisional Indonesia Gudang Dolanan Indonesia, di Perumahan Taman Serua, Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, kemarin (25/9).

Keberadaan Gudang Dolanan Indonesia (GDI) di Bojongsari, terus menjadi perhatian pemerintah. Terbukti, dua kali GDI menjadi perwakilan Indonesia di London Inggris, mengenalkan permainan anak tradisional. Bahkan, kolektor gangsing pernah menyambanginya untuk mendapatkan koleksi milik Endi.

Laporan : Dicky Agung Prihanto

Di dalam galeri GDI yang dipenuhi puluhan permainan anak tradisional Indonesia, Endi tampak membersihkan sejumlah mainan koleksinya. Begitu cermat, satu persatu mainan tradisional tersebut mendapatkan sentuhan tangan Endi. Disela kegiatannya Endi mengatakan, mainan anak tradisional membuatnya terus bersemangat mengoleksi mainan anak yang belum dimiliki. Tak terasa, perlahan namun pasti puluhan mainan ia kumpulkan hingga rutin ikut pameran. “Saya kerap mengikuti pameran maupun talkshow,” ujar pria yang pernah menjadi jurnalis tersebut. Pria berkacamata tersebut mengungkapkan, GDI pernah ditunjuk Pemerintah Indonesia untuk menjadi perwakilan dalam memperkenalkan permainan anak tradisional, yakni gangsing. Sebanyak dua kali dia menginjakkan kakinya di London Inggris mempertunjukan dan mengedukasi tentang permainan gangsing dan 16 permainan lainnya. Selama di London, lanjut Endi banyak mendapatkan pengetahuan tentang permainan anak dari negara lain yang mengikuti pemeran tersebut, seperti India, Jepang, Jerman, dan beberapa negara lainnya. Bahkan, saat pameran tersebut banyak pengunjung sangat antusias mencoba memainkan gangsing yang terbuat dari kayu. “Bangsa lain sangat antusias sehingga menjadi motivasi dalam mempertahankan permainan anak tradisional nusantara,” terang Endi. Anak kelima dari pasangan Mulyono dan Yindarti mengutarakan, GDI memiliki sanggar Hom Pim Pah untuk memperkenalkan dan mengedukasi tentang permainan anak tradisional nusantara. Uniknya, sanggar tersebut sengaja diberi nama Hom Pim Pah yang memiliki arti dari tuhan kembali ketuhan. Arti Hom Pim Pah dia dapatkan dari hasil referensi dari media internet. Endi menuturkan, GDI pernah kedatangan tamu dari India yang tertarik akan gangsing koleksinya. Bahkan, tamu tersebut yang diketahui sebagai kolektor gangsing India berani membayar mahal gangsing koleksinya. Namun dia menolak gangsing tersebut dengan memberikan referensi kolektor lain kepada tamu tersebut. “Walaupun begitu memang ada beberapa mainan anak yang saya jual diluar koleksi dan mainan tersebut terbilang masih ada dipasaran,” ucap Endi dengan tersenyum. (bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X