Minggu, 21 Desember 2025

Lebih Dekat Gudang Dolanan Indonesia (3) Dukung Program Layak Anak, dan Ingin Punya Museum

- Kamis, 27 September 2018 | 11:11 WIB
DICKY/RADARDEPOK
DIKUNJUNGI: Endi Aras saat menerima kunjungan Lurah Serua, Dion Wijaya di Gudang Dolanan Indonesia di Perumahan Taman Serua, Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, beberapa waktu lalu.

Keresahan masyarakat khususnya orang tua atas perubahan pola pikir anak dalam bermain, membuat Endi Aras terus berusaha mengampanyekan permainan anak tradisional. Hal itu sejalan dengan program Pemkot Depok dalam menuju Depok sebagai kota layak anak. Tidak hanya itu, Endi memiliki impian Gudang Dolanan Indonesia memiliki museum sendiri.  

Laporan : Dicky Agung Prihanto 

Suara ucapan Assalamuallaikum terdengar di depan rumah milik Endi Arah. Dengan langkah pasti Endi menghampiri tamu tersebut yang tidak lain merupakan Lurah Serua, Dion Wijaya yang berkunjung ke rumah sekaligus Gudang Dolanan Indonesia milik Endi. Di tengah pembicaraan, Gudang Dolanan Indonesia siap membantu Pemkot Depok dalam memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya anak akan permainan anak tradisional. Menurutnya, Gudang Dolanan Indonesia ingin mengubah pradigma anak bahwa permainan anak tradisional tidak kalah asiknya saat dimainkan. “Kami tidak ingin anak ketergantungan dengan permainan gadget,” ujar Endi. Pria yang mengenakan kain berkelir hijau tersebut mengungkapkan, tidak sedikit orang tua mengeluhkan anak yang ketergantungan bermain gadget maupun permainan lainnya yang menggunakan bahan tidak ramah lingkungan. Untuk itu, berusaha memberikan edukasi dan pengetahuan tentang permainan anak tradisional. Selain itu, lanjut Endi Pemkot Depok tengah gencar melaksanakan salah satu program yakni program layak anak untuk mewujudkan Depok menjadi kota layak anak yang saat ini masuk katagori Nindya. Dia melihat, hal tersebut secara tidak langsung sejalan dengan upayanya dalam memperkenalkan permainan anak tradisional kepada anak-anak. “Kami akan membantu Pemerintah Kota Depok dalam mewujudkan kota layak anak,” ucap pria yang memiliki koleksi wayang kulit. Endi menuturkan, pada bulan depan Gudang Dolanan Indonesi akan mendapatkan kunjungan dari warga Prancis. Kedatangan warga Prancis ingin mempelajari dan memahami budaya dan permainan anak tradisional. Banyaknya minta masyarakat dari dalam negeri maupun luar membuat dirinya ingin memiliki museum dolanan Indonesia. Pengoleksi congklak yang berasal dari luar pulau Jawa tersebut menuturkan, apabila museum tersebut dapat terealisasi dapat dijadikan kunjungan anak sekolah maupun keluarga untuk mengenal lebih dekat permainan anak tradisional. “Semoga impian museum dolanan Indonesia dapat terealisasi,” tutup Endi dengan tersenyum. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X