RUBIAKTO/RADAR DEPOK
SAFARI DAKWAH: Ulama dari Suriah Dr Wahbi Sulaiman mengunjungi Sekolah Tinggi Kulliyatul Al-Hikam, di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji.
DEPOK – Pesantren Al-Hikam Depok, di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, dikunjungi ulama dari Suriah Dr Wahbi Sulaiman. Di hadapan para hafiz (penghafal Alquran, red) Wahbi Sulaiman berpesan agar Negara Suriah menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia.
“Jangan sampai Indonesia menapaki jalan yang kita lalui. Kalau sudah masuk susah keluarnya. Kalau darah mengalir dan api peperangan susah dipadamkan. Revolusi itu bukan yang tepat dalam bernegara," ujar Wahbi di hadapan para mahasiswa dan tamu di Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran Al-Hikam.
Sebagaimana diketahui, kondisi Suriah mengalami perang berkepanjangan dan tidak sedikit mengalami kehancuran. Pakar Syariah dari Institut Abu Noor Al-Kuftaru, Damaskus, ini mengungkapkan, bila berkendara di Indonesia bisa dengan tenang dan berdoa biasa.
Namun di Suriah, kata Wahbi, naik kendaraan berdoa dengan membaca syahadat, karena suatu saat mobil yang dikendarai meledak dan mati dengan membaca syahadat.
Meski begitu, dia mengaku tidak mengerti bagaimana Suriah menjadi tujuan jihad. Padahal saat di Suriah, kaum ekstrimis dan radikal tidak lebih sebagai 'pembunuh atau dibunuh’. Mereka dalam memahami penafsiran Alquran secara sepihak.
“Untuk itu, agar tidak terjebak dalam paham radikal penafsiran Alquran harus dibarengi dengan Sunah Nabawiyah (teladan dan perilaku Nabi Muhammad, red). Sebab, Alquran sendiri memiliki multitafsir. Mereka kelompok radikal itu menafsirkan Alquran secara serampangan dan mengabaikan Sunah Nabawiyah,” kata Ulama Sunni ini.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Al-Hikam, KH. Yusron Ash-Shidqi menyambut baik kehadiran Ulama Suriah tersebut. Menurutnya, penafsiran Alquran harus didampingi dengan tutur perilaku hidup dan keteladanan Nabi Muhammad.
Bahkan menurut Yusron, menyebarkan Islam bukan dengan kekerasan, tapi melalui kedamaian. “Kalau mengutip almarhum KH. Hasyim Muzadi sering menyebutkan, kekuatan terbesar Islam itu justru pada kelembutannya, bukan pada kekerasan,” katanya.
Wahbi Sulaiman menyempatkan diri berziarah ke makam almarhum KH. Hasyim Muzadi. (rub)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB