PENGECEKAN RUTIN : Pekerja saat melakukan pengecekan rutin KRL Commuter Line di Dipo KRL Depok, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung.
Demi kenyamanan dan keamanan para penumpang, PT KAI Commuter Jabodetabek terus melakukan perawatan dan perbaikan kereta api listrik (KRL). Tempat perawatan dan perbaikan itu, dinamakan Dipo, salah satunya di Depok. Radar Depok berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke Dipo KRL terbesar di Asia Tenggara saat diresmikan pada 2008 lalu.
Laporan : Ricky Juliansyah
Memasuki pos penjagaan, Radar Depok langsung bertemu dengan sekuriti seraya menanyakan maksud dan tujuan kedatangan awak Radar Depok. begitu menjabarkan maksud dan sudah membuat janji dengan Manager Komunikasi KJC, Aldi Hakim mereka pun menunjukan lokasi gedung untuk bertemu dengan Aldi. Oia, untuk masuk dan berkunjung ke Dipo KRL Depok, harus mengajukan izin tertulis ke PT KCJ. Tentunya dengan tujuan yang jelas, setelah mendapat izin, baru mengatur perjanjian dengan Manager Komunikasi KJC Dipo KRL Depok. Berbelok ke kiri dari pos security, Radar Depok melajukan kuda besi ke gedung yang dimaksud, jalan yang muat untuk dua mobil. Sementara, di sisi kanan, terdapat 14 jalur untuk stabling (Parkir atau penyimpanan.red) berjajar, dengan 11 jalur untuk perawatan. Dengan luas mencapai 26 hektar, tentunya saat diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2008 lalu, Dipo KRL Depok menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Kenapa saat ini bukan terbesar di Asia Tenggara, sebab di Malaysia juga telah merampungkan Dipo KRL yang lebih besar. Biar lah, setidaknya warga Depok bisa berbangga hati, lantaran di kotanya terdapat Dipo terbesar di Indonesia. Masih di jalur yang tadi, di kiri dan kanan terdapat pohon mangga yang sedang berbuah, sangat asri dan bersih di sepanjang jalur yang dilewati awak Radar Depok. Setelah sampai, Radar Depok pun bertemu dengan Adli, didampingi Manager Pemiliharaan Sarana KRL, Jamil Farid. Radar Depok diminta mengenakan rompi dan helm untuk keselamatan saat berkunjung. “Silahkan pakai dulu untuk keselamatan saat berada di Dipo,” kata Aldi. Kemudian, Radar Depok didampingi Aldi serta Jamil beranjak menuju gedung perawatan, menyusuri jalur pencucian KRL. Aldi menjelaskan, sebelum beroperasi, seluruh rangkaian KRL harus dicek dan dibersihkan dari bawah hingga atap. Jangan heran, ketika tempatnya dibuat seolah dua lantai. Di Dipo sendiri, setidaknya ada 35 rangkaian KRL yang dirawat secara berkala sebelum beroperasi mengantarkan penumpang menuju tujuan masing-masing. “Ada beberapa jenis perawatan disini, Daily Cek, untuk pengecekan ringan, ini lebih kea rah fungsi untuk memastikan bagian dari KRL berfungsi atau tidak, kemudian perbaikan (Mainly cek), periodik dan over haul,” tutur Manager Pemiliharaan Sarana KRL, Jamil Farid. (Bersambung)