Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Sanggar Sosial Bina Remaja Depok (1) Geng Motor Diajak Positif, Seminggu Sekali Evaluasi Kreasi

- Sabtu, 20 Oktober 2018 | 10:59 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
AKRAB : Sejumlah pemuda pemudi yang tergabung dalam Sanggar Sosial Bina Remaja (SSBR) di wilayah Kecamatan Sukmajaya saat ditemui di basecamp-nya, kemarin.

Ingin membantu pemerintah menanggulangi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Para pemuda peduli generasi membentuk wadah, bernama Sanggar Sosial Bina Remaja (SSBR) di wilayah Kecamatan Sukmajaya.

Laporan : MUHAMMAD IRWAN SUPRIYADI 

SEPANJANG Jalan Merdeka di Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya cukup aktif kegiatan aktifitas masyarakat. Baik di bidang ekonomi, maupun kegiatan lainnya seperti kegiatan anak remaja. Tapi, ada pemadangan yang tak enak dilihat. Di jalan itu juga terdapat gubuk yang dibuat besi ringan berdiri di atas fasos-fasum milik Pemerintah Kota Depok. Disisi lain, terdapat juga beraneka tanaman, gambar mural ondel-ondel, bahkan perpustakaan mini. Ketika sampai di sana, terdapat anak remaja sedang bermain musik band. Ternyata, mereka adalah anak muda binaan Sanggar Sosial Bina Remaja (SSBR). Lalu ada juga anak remaja mencoba mengelas besi, dan bercocok tanaman. Semuanya itu bagian dari kegiatan SSBR. SSBR merupakan wadah bagi para anak-anak muda untuk berkreasi. Sebab, sanggar tersebut ditujukan bagi remaja. Agar memiliki sarana untuk berkreasi melakukan berbagai kegiatan positif. Penangung Jawab SSBR, Gian Tanjung menuturkan, SSBR ini dibentuk baru tiga bulan. "Alasan kami bentuk ini kita menyelamatkan pergaulan anak remaja, yang sudah rawan bagi generasi penerus bangsa," ungkap Gian. Pria yang akrab disapa Gete ini menuturkan, rata-rata anak binaan di SSBR ini pernah merasakan pergaulan yang dianggap berbahaya bagi generasi penerus. Sebab, SSBR ini dibentuk dan mengajak mereka (anak-anak) yang beraktifitasnya seperti nongkrong tidak jelas sambil mambok, tawuran, pacaran, bahkan sampai ada jual beli transaksi pelacuran. "Banyak yang kita ajak untuk kegiatan positif. Rata-rata yang kita ajak ini bekas anak geng motor. Bagaimana pun geng motor adalah  warga Depok," bebernya. SSBR, kata Gete sambil duduk diatas kayu, didukung para masyarakat yang peduli generasi masa depan yakni anak muda. Mereka yang peduli ini terus melakukan yang terbaik, untuk menyelamatkan pergaulan berbahaya yang kini disenangi anak muda zaman sekarang. "Temen-temen peduli yang memberikan sumbangsih harta, tenaga, dan pikiran ide untuk mencegah pergaulan jaman sekarang. Kita terus berbuat dan tidak mau banyak bicara (ngoceh)?" kata dia. Gete pun tidak memungkiri, bahwa pergaulan anak remaja di Depok cukup prihatin. Maka dari itu, ia bersama temanya membantu membuat kegiatan yang positif tapi disenangi anak-anak remaja. Mereka dilatih kreatifitasnya. Antara lain diajarkan menjahit, mengelas besi, musik, dan lainya. Namun, dalam hal ini menjadi kendala soal tempat. Meski begitu, SSBR ini mengadakan pertemuan satu minggu sekali di Hari Kamis. Untuk mengevaluasi hasil kegiatan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan. "Kita tegaskan ke anak-anak kalau  berkumpul di sini tidak boleh membawa minuman keras," kata dia.(bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X