Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Lebih Dalam Komunitas Matrix (1) Anak-anak Semakin Akrab dengan Ular, Biawak, Iguana, dan Tupai

- Rabu, 31 Oktober 2018 | 11:53 WIB
SANI/RADAR DEPOK
BERSATU: Seluruh member komunitas Matrix berkumpul bersama usai kegiatan gathering di Taman Pemuda Pratama, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Minggu (28/10).

Keberadaan reptil di kehidupan sehari-hari, masih menjadi hewan yang menakutkan bagi masyarakat. Karena, dari semua jenis hewan melata dan berkaki empat sering memakan korban jiwa dari patokan bisanya. Semua itu di tepis komunitas pencinta mamalia dan reptil di Kota Depok, Matrix.

LAPORAN : NUR APRIDA SANI

Di sebuah Taman Pemuda Pratama di kawasan Tanah Baru, Kecamatan Beji. Tepatnya Minggu, ramai dikunjungi warga yang ingin menghabiskan waktu bersama keluarga. Taman tersebut tidak pernah sepi. Taman yang dikenal dengan taman ramah anak di Kota Depok itu, dilengkap bermacam fasilitas. Di antaranya, kolam renang, wahana panahan, paintball, pemancingan, rumah kelinci, dan lain sebagainya. Ada satu yang menjadi sorotan. Di sudut kiri dari arah gerbang utama. Sekumpulan remaja berbaju abu-abu, tengah di kerumuni  puluhan anak-anak dan dewasa. Sontak langsung melihat, nyatanya itu komunitas Matrix. Matrix singkatan dari Mamalia Reptile Exotioc. Sebuah komunitas pecinta hewan mamalia dan reptil. Komunitas ini hadir untuk mengubah sudut pandang umum masyarakat, terhadap hewan melata yang sebenarnya pemalu ini. Berdiri pada November 2016, Matrix hadir sebagai wadah bagi penghobi reptil dan mamalia. Menurut Ketua Matrix, Agus Zepriatna, tujuan awal berdirinya komunitas ini, karena keprihatinan para anggota dengan masyarakat yang kurang edukasi terhadap hewan. Seiring berjalannya waktu, Matrix hadir di tengah masyarakat Kota Depok sebagai sarana edukasi umum. Ini untuk lebih mengenal hewan reptile dan mamalia itu sendiri. “Kami mengenalkan jenis reptil dan mamalia kepada masyarakat, khususnya anak-anak. Jika dikenalkan sejak dini anak-anak itu akan menjadikan hewan sebagai teman bukan sebagai bahan buruan,” kata Azep -panggilan Agus Zepriatna-. Di Matrix sendiri, dengan beranggotakan 28 member. Sudah menjadi agenda rutin bagi mereka berkumpul, di Taman Pemuda Pratama setiap Minggu pukul 3 sore. Terlihat anak-anak dengan pendampingan orangtua, mulai belajar memegang hewan yang dianggap buas tersebut. Namun, siapa sangka ternyata benar dengan ucapan Azep. Semakin lama anak-anak semakin akrab dengan ular, biawak, iguana, dan tupai yang disediakan oleh para member.  Dari sebelumnya merasa tertekan dan takut, kini mereka sudah asik bermain dengan hewan-hewan itu. “Prinsip awal kami adalah mengedukasi anak-anak dan warga untuk mencintai hewan, jangan diburu. Karena jika diburu, kita sama saja menghancurkan ekositem hewan yang ada di Indonesia ini,” jelasnya. (bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X