Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Lebih Dalam Komunitas Matrix (2) Belajar Public Speaking Demi Menambah Wawasan Member

- Kamis, 1 November 2018 | 12:43 WIB
SANI/RADAR DEPOK
Member Matrix sedang memberikan edukasi kepada siswa dan guru, di salah satu sekolah di Kota Depok, beberapa waktu lalu.

Hadir sebagai komunitas pencinta hewan 'buas'. Matrix yang memiliki basecamp di Taman Pemuda Pratama, Kecamatan Beji ini dinaungi member yang sebagian besar adalah pelajar. Bukan hanya kepada warga dan anak-anak, Matrix juga kerap menyambangi sekolah.

Laporan: NUR APRIDA SANI

Meski baru akan memasuki usia dua tahun berdiri. Namun, komunitas pecinta reptil dan mamalia ini sudah di kenal masyarakat Kota Depok. Berpindah-pindah tempat berkumpul, sudah menjadi hal yang biasa untuk Matrix. Itu demi meningkatkan eksistensinya di mata masyarakat. Visi dan misi berdirinya komunitas yang lahir pada 10 November 2016 ini, mengedukasi anak-anak. Dan warga untuk tidak takut dengan hewan buas melata tersebut. Tak cukup di satu titik, kini mulai menyambangi sekolah, khususnya anak usia dini. “Alhamdulillah kami sudah mulai diundang beberapa sekolah untuk mengisi kegiatan edukatif. Seperti saat event dan masa orientasi siswa baru,” kata Ketua Matrix, Agus Zepriatna atau Azep. Sekitar belasan sekolah, sudah didatangi dengan menampilkan hewan-hewan yang kerap menjadi takut anak-anak. Ketika diperlihatkan, semua berteriak. Namun lambat laun terbiasa. Bahkan, ada yang berani sampai mengalungkan ular di leher pelajar, yang rata-rata berusia kurang dari 5 tahun. Memang menggelikan ketika mulai memegang kulit ular, yang lembab namun berisi tersebut. Sambil mengusap-usap badan ular. Para anggota Matrix mulai bercengkrama dengan siswa, untuk memberikan informasi seputar hewan-hewan yang mereka bawa. Tak sekedar informasi nama, tetapi makanan dan penanganan ketika dihadapkan hewan berbisa, diinfokan kepada siswa. Perlu tingkat kepercayaan dan pengetahuan, yang luas memang untuk mengerti berbagai macam reptil dan mamalia. Menunjang itu semua, Azep mengungkapkan, di Matrix tiap 1 bulan sekali menggelar kegiatan rutin. Yakni belajar public speaking. Dimana, setiap member diberikan tantangan untuk menerangkan satu hewan, yang dikuasai di depan member lain. Hal itu sekaligus memberikan ilmu baru, agar member lain tidak hanya berfokus pada 1 hewan yang dicintai. “Sistemnya di kocok, jadi setiap member pasti kebagian giliran. Itu tantangan untuk mereka, jangan hanya fokus satu hewan tetapi juga menguasai semuanya. Khususnya reptil dan mamalia yang belum diketahui masyarakat,” jelas Azep. Para member juga kerap berkumpul secara bergilir ke rumah member lainnya. Selain merekatkan tali silaturahmi, juga untuk bertukar pikiran sambil melihat hewan peliharaan di setiap anggota. (bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X