SANI/RADAR DEPOK
BANTU WARGA: Tim Rescue dari Komunitas Matrix memperlihatkan hasil tangkapan di salah satu rumah warga berupa ular sanca kembang berukuran 4 meter di dalam box.
Gaya pendekatan komunitas Matrix saat menyampaikan informasi seputar hewan ke masyarakat, cukup berbeda. Apalagi ke anak-anak, karena sebelumnya mereka sudah dilatih berbicara di depan sesama member tiap bulan. Member juga dilatih untuk berani dan sigap saat masyarakat membutuhkan.
LAPORAN: NUR APRIDA SANI
Kedekatan dengan masyarakat memang menjadi modal awal, untuk komunitas Matrix membagikan ilmu tentang hewan ganas. Seperti ular salah satunya. Hewan yang dianggap menakutkan bagi kebanyakan orang itu kerap tidak banyak peminatnya. Bahkan ada yang tega membunuh, tanpa berfikir panjang efek ke depannya.
Ini lah menjadi alasan lahirnya Matrix yang berdiri 10 November 2016 silam. Atas rasa keprihatinan terhadap minimnya pengetahuan masyarakat soal mamalia dan reptil. Namun setelah komunitas ini bernaung di Taman Pemuda Pratama, Kecamatan Beji. Banyak orang yang merasakan manfaat dari kehadiran mereka.
Perpaduan warna abu-abu dan merah, serta logo dan bendera Merah Putih. Menjadi ciri khas dari seragam yang dikenakan komunitas Matrix. Setiap melakukan aksi mereka pasti mengenakan seragam kebanggaan tersebut.
Pelajar merupakan mayoritas membernya. Namun ada juga yang bekerja sebagai karyawan dan pemelihara hewan di rumah. Guna membantu keamanan dan kekhawatiran masyarakat ketika disambangi reptil dan sejenisnya. Matrix membentuk sebuah tim Rescue yang terdiri dari dua orang.
“Kami punya dua orang yang siap siaga saat dibutuhkan. Dan mereka itu juga orang yang memang dilatih untuk tidak takut terhadap semua jenis hewan reptil dan mamalia. Baik berbisa atau tidak,” kata Ketua Komunitas Matrix, Azep kepada Radar Depok.
Sejauh ini, lanjut Azep. Tim Rescue Matrix sudah beberapa kali diminta untuk menangkap dan mengusir hewan. Salah satunya di kawasan Pancoranmas dengan menangkap seekor ular sanca kembang berukuran 4 meter.
Setelah dilakukan evakuasi, tidak serta merta dibiarkan begitu saja. Satu yang menjadi fokus Matrix juga menjaga ekosistem khususnya Fauna. Usai penangkapan, hewan-hewan tersebut dikembalikan ke tempat asalnya. Seperti ke Sungai Ciliwung, yang berada di Kota Depok.
Alasan mendasarnya adalah agar para generasi penerus bangsa masih dapat melihat fauna yang usianya sudah ada sejak puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun lalu. Matrix adalah pecinta hewan, pantang bagi mereka untuk memburu hewan-hewan.
“Kami sedih ketika ada yang memburu. Dengan memelihara hewan, efeknya itu akan terasa di masa depan. Membuat anak-anak cinta dengan hewan, menjadi suatu kebanggaan untuk kami karena dapat membawa perubahan positif di maindset masyarakat,” tutup Azep. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB