AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
BELUM RAMPUNG: Suasana proyek pembangunan Tol Cijago di kawasan Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmaya yang sampai saat ini belum selesai pengerjaannya, Senin (5/11).
DEPOK - Pengerjaan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) masih terkatung-katung, lantaran PN depok belum seratus persen mengeksekusi Jalan Tol Cijago di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji,
dan kelurahan Bhakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya.
Sebagai yang ditugaskan mengeksekusi lahan yang terdampak Jalan Tol Cijago, PN depok lempar handuk. Ketua PN Depok, Sobandi mengaku, pengadilan tidak memiliki kekuatan untuk menjamin keamanan saat melaksanakan eksekusi, dan bergantung pada kekuatan personel Polresta Depok. “Ini kan kewenangannya Polresta Depok, saat ini kami sedang menunggu jawaban Polres,” kata Sobandi kepada Radar Depok.
Sebelumnya PN Depok sudah menentukan jadwal eksekusi tapi pihak polres belum siap, sehingga pelaksanaan eksekusi ditunda. “Sebelumnya kan kami sudah jadwalkan, tapi polres belum bersedia dengan alasan keamanan,” papar Sobandi.
Diberitakan sebelumnya warga yang terdampak pembangunan tol Cinere-Jagorawi (Cijago) di Kelurahan Bhaktijaya Sukmajaya, menuntut tambahan uang ganti rugi, yang sebelumnya sudah ditetapkan tim aprraisal.
Di sisi lain, warga yang tergabung dalam Forum Warga Korban Banjir (FWKB) meminta Pengadilan Negeri (PN) Depok tegas, lantaran lambannya eksekusi yang dilakukan PN hingga berdampak pada munculnya banjir di wilayah pembangunan tol Cijago.
FWKB, Junaedi Sitorus mengatakan, warga meminta PN segera mengeksekusi lahan jalan tol yang sudah dikonsinyasikan dengan PN Depok. “Ini seharusnya sudah selesai di Pengadilan Negeri, tapi kenapa belum di eksekusi,” kata Junaedi Sitorus kepada Radar Depok.
Akibat lambatnya eksekusi lanjut Junaedi, kontraktor tidak bisa bekerja. Karena bukan hanya membangun jalan tol, kontraktor Cijago juga akan memasang yudit sebagai penanggulangan banjir di Perumahan Taman Duta, Cisalak Sukmajaya, dan Perumahan Bukit Cengkeh 1 dan 2 Kelurahan Tugu, Cimanggis. “Masa gara-gara 15 KK, kami harus kebanjiran lagi,” tukas Junaedi Sitorus.
Junaedi mengatakan sejak 2004, warga Taman Duta memang sudah menuntut agar pemkot membuatkan solusi banjir. Bahkan menurut Junaedi, dulu sudah ada kesepakatan mengatasi banjir di Taman Duta. Yaitu pemerintah bakal membuat sodetan di sisi jalan tol, yang langsung mengalir ke sungai Ciliwung. Namun demikian, pihaknya meminta agar PN Kota Depok, tegas dan segera jalankan eksekusi. Selain itu, pihaknya meminta agar warga terdampak mau menerima uang ganti rugi yang telah di konsyinyasikan. (rub)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB