Senin, 22 Desember 2025

Urus Situ Terbentur Kewenangan

- Kamis, 8 November 2018 | 11:02 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
NORMALISASI SITU PEDONGKELAN: Pekerja menggunakan alat berat mengangkat endapan lumpur di Situ Pedongkelan, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis. DEPOK - Memasuki musim penghujan sebagian Kota Depok rawan banjir, situ menjadi salah satu harapan guna menanggulangi banjir di Kota Depok. Namun, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok bidang Sumber Daya Air mengaku, tidak sanggup melakukan normalisasi situ karena terbentur kewenangan. Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianti menegaskan situ yang ada di Kota Depok merupakan kewenangan pusat, dalam hal ini diwakili Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Dan Cisadane (BWSCC). Sementara aset Situ yang ada di Kota Depok tercatat di Provinsi Jawa Barat. “Situ itu kewenangan pusat, yaitu BWSCC. Asetnya tercatat di provinsi,” kata Citra kepada Radar Depok, kemarin (7/11). Sehingga yang berhak melakukan normalisasi situ di Kota Depok adalah BWSCC. “Kalau Pemkot Depok sifatnya hanya membantu perbaikan inlet dan outlet situ, dan jika ada kebutuhan darurat kita membantu pengerukannya,” papar Citra. Selain itu lanjutnya, Kota Depok tidak mampu untuk melakukan normalisasi situ sendiri. “Alat yang dimiliki pemkot hanya ada dua, sementara ada 23 situ di Kota Depok,” papar Citra. Karena kewenangan BWSCC menurut Citra BWSCC mau turun intervensi banyak ke situ-situ untuk tahun ini. “Karena secara alat Kota Depok belum memadai,” kata Citra. Diberitakan sebelumnya, perumahan Taman Duta Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis merupakan salah satu kawasan yang rawan banjir. Hal tersebut lantaran Situ Pengarengan yang menjadi tempat penampungan air menuju Taman Duta dan sekitarnya tak mampu menahan air. Kemarin, Selasa (7/11) setelah Kota Depok diguyur hujan lebat Perumahan Taman Duta terendam. Pantauan Radar Depok, di lokasi banjir tampak air menggenang hingga sebatas paha orang dewasa, menutupi jalanan yang menjadi akses utama dari Jalan Raya Tugu menuju Jalur Margonda dan Jalan Raya Bogor. Masyarakat yang melewati jalan tersebut terpaksa harus menuntun motornya, namun ada pula yang memaksa tancap gas melewati banjir hingga akhirnya mogok. “Baru satu jam naiknya, memang di wilayah sini sudah terbiasa dengan banjir saya memang tinggal di daerah sini jadi udah ga aneh kalau banjir,” ucap warga Perumahan Taman Duta, Fadel saat ditemui Radar Depok. Menurutnya air banjir tersebut merupakan luapan dari beberapa sungai yang berada di samping dan belakang perumahan tersebut. “Ini buangan dari beberapa kali yang anda lihat itu baru di depan jalan di perumahan dalam banjir juga, karena Situ Pengarengan sudah tak mampu menampung air hujan,” katanya. Fadel menegaskan, terkadang bila tidak ada hujanpun wilayah tersebut acapkali banjir pasalnya air banjir buangan dari wilayah Kota Bogor sering melintas hingga menutup jalan. “Situnya sudah tidak mampu menampung air,” kata Fadel. (rub)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X