IST FOR RADARDEPOK DEMO: Sejumlah warga menghardik beberapa pekerja yang mulai mengerjakan pondasi pagar di depan toko dan rumah warga di Jalan Gadok, RT 03/06, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, berunjuk rasa.DEPOK - Pertemuan antara warga sekitar Pasar Cisalak dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Depok serta UPT Pasar Cisalak, berjalan alot. Seluruh perwakilan warga bahkan melakukan aksi keluar ruang pada pertemuan di Kantor UPT Pasar Cisalak.
Sedianya pertemuan digelar untuk mencari solusi terkait pemagaran di area Pasar Cisalak, terhenti karena ditolak warga sekitar.
Warga sekitar, Dede mengatakan, warga diundang pihak UPT Pasar dan Disdagin Depok untuk datang ke pertemuan itu.
"Puluhan perwakilan warga sempat datang. Saat acara mau dimulai, pejabat Disdagin Depok menyebutkan pertemuan untuk mencari solusi agar pemagaran area pasar bisa berjalan. Karena itu semua demi kesejahteraan pedagang pasar dan warga," kata Dede, Jumat (16/11).
Karena pernyataan demi kesejahteraan pedagang dan warga, kata dia, perwakilan warga merasa tidak tepat dan meneriaki pejabat Disdagin Depok tanda tak setuju.
"Karena diteriaki warga, dia lalu bilang ke warga, kalau ribut dan gak bisa diatur, supaya warga keluar dan pulang. Karena dia bilang begitu, akhirnya seluruh warga keluar dari ruang pertemuan dan pulang. Akhirnya pertemuan buntu lagi," katanya.
Sehingga dipastikan kata dia warga tetap menolak pemagaran. Sampai kini sejumlah warga dan pemilik toko di sekitar area pasar diantaranya di Jalan Gadog dan Jalan Uhan di Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Depok, terus berjaga-jaga memantau proses pengerjaan pemagaran, yang dikerjakan kontraktor di beberapa titik sejak akhir Oktober lalu.
Warga ingin memastikan agar pengerjaan pemagaran tidak sampai masuk, ke ruas jalan di depan rumah dan toko dimana warga tinggal. Jika pengerjan pemagaran sampai ke depan rumah atau toko mereka, warga sepakat akan menghalau para pekerja seperti yang terjadi Kamis (1/11) lalu hingga menimbulkan unjuk rasa Jumat (2/11).
"Saat ini pengerjaan pemagaran dilakukan di lahan yang memang tidak akan menutup rumah dan toko milik warga. Pemagaran dilakukan di lahan UPT Pasar yang berbatasan dengan lahan gang atau jalan. Itu tidak masalah bagi warga," kata Jati, warga RT 3/6, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis.
Namun katanya, jika pengerjaan sudah dikerjakan sampai di depan rumah atau toko warga, maka seluruh warga di sana sudah kompak menolak dan melakukan perlawanan.
"Sesuai pertemuan warga dengan UPT Pasar Jumat lalu, mereka sepakat tidak akan lakukan pemagaran di depan rumah warga sampai batas waktu yang tidak ditentukan," terangnya.
Sementara, Kepala Disdagin Depok, Kania Parwati mengatakan, pengerjaan pemagaran masih berjalan terus tapi memang di titik yang bukan di depan rumah dan toko milik warga.
"Direncanakan akan diidentifikasi masalahnya dengan pemagaran, untuk dilakukan pemecahan dan solusinya," ujar Kania.
Kania mengaku, masih adanya penolakan warga dan pemilik toko di area Pasar Cisalak atas pemagaran, yang sempat mengakibatkan unjuk rasa, Jumat pagi.
Dalam plang proyek pemagaran diketahui bahwa pengerjaan pemagaran dilakukan oleh Cv Mega Copilas di bawah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok. Waktu pelaksanaan selama 75 hari dengan nilai pekerjaan Rp1.549.415.000 atau sekitar Rp1,5 Miliar.(hmi)