Senin, 22 Desember 2025

Depok Pilot Project Kartu Nikah

- Kamis, 22 November 2018 | 12:01 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
BERWIBAWA : Kepala Kementerian Agama Kota Depok Asnawi saat berada di kantornya, kemarin. DEPOK – Kota Depok menjadi salah satu pilot project program pemerintah pusat dalam penyebaran hingga pembuatan kartu nikah setelah Bekasi dan kota lainnya di Indonesia. Bahkan, belum lama ini Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok telah menerima sejumlah perangkat printer khusus, untuk mencetak kartu nikah. Kepala Kemenag Kota Depok, H. Asnawi menegaskan, siap dalam pembuatan dan penyebaran kartu nikah sebagai pengganti buku nikah. “Peralatan sudah kami terima, tinggal pengaktifan aplikasinya. Karena akan tersambung dengan sistem komputerisasi kartu nikah. Perangkat pencetakannya semua sudah kita siapkan,” ungkap Asnawi kepada Radar Depok, kemarin (21/11). Asnawi menyebutkan, Kota Depok masuk dalam pilot project dalam peluncuran kartu nikah. Tetapi, hingga kini belum ada pemberitahuan terbaru untuk realisasinya. “Intinya, tim masih menunggu sampai aplikasi difungsikan. Secara teknis tentu akan tersambung. Kota Depok dan Bekasi memang jadi percontohan kartu nikah,” terang Asnawi. Saat ditanya mengenai fungsi kartu nikah tersebut, lebih lanjut Asnawi menerangkan program yang merupakan ide Kementerian Agama tersebut digulirkan untuk keamanan dari buku nikah. "Jadi, kalau buku nikah itu kan bisa dipalsukan, nah kartu nikah tidak bisa karena terhubung langsung dengan komputerisasi," tegas Asnawi. Diberitakan sebelumnya, Kemang RI telah menerbitkan kartu nikah sebagai pengganti buku nikah, yang bentuknya seukuran kartu ATM atau KTP. Kartu nikah ini rencananya akan dibagikan pada akhir November 2018. Asnawi mengatakan, rencana tersebut sudah disosialisasikan di Kemenag tingkat kota dan kabupaten di Jawa Barat. Tetapi, secara petunjuk teknisnya (Juknis) belum jelas seperti apa mekanismenya. “Akhir November 2018 ini diberlakukan,” ucap Asnawi. Meski begitu lanjut Asnawi, saat ini pasangan suami istri masih diberikan buku nikah. Sedangkan keunggulan dari kartu nikah adalah mudah dibawa kemana-mana sebagai penanda bahwa pasangan tersebut sudah menikah. “Di kartu nikah, nantinya akan ada foto pasangan suami istri. Jadi kalau kemanamana gak perlu repot bawa buku nikah,” tandas Asnawi. Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Depok, Surya mengaku, belum mengetahui akan adanya kartu nikah. Sebab, masih memiliki buku nikah yang diberikan Kantor Urusan Agama (KUA). “Masih buku nikah, belum ada kartu nikah,” ucap Surya singkat. Sebaran kartu nikah yang berbentuk seperti ATM akan terus diperluas oleh Kemenag. Targetnya 1 juta kartu dimiliki pengantin baru di Indonesia hingga akhir tahun ini. (irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X