AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
WASPADA BANJIR: Aliran Kali Pesanggrahan hampir rata dengan jembatan di kawasan Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kamis (22/11). Selain itu, sebagian jalan pun tertutup luapan air kali.
DEPOK – Polresta Depok berkolaborasi bersama Kodim 0508/Depok, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok mempersiapkan 264 personel tanggap bencana di musim penghujan tahun ini.
“Semua jajaran personel yang sudah dibentuk sudah siap jika ada bencana banjir maupun longsor untuk dapat ditanggulangi sehingga tidak ada korban. Kesiapan tersebut salah satunya kelengkapan alat bantuan bencana,” ujar Kapolresta Depok, Kombes Didik Sugiarto, Kamis (22/11).
Kelengkapan alat bantu tersebut berupa perahu kayak dua set (enam rompi, enam helm, empat dayung, enam pelampung, empat senter), perahu kano tiga set (tiga rompi, tiga helm, empat senter), dan gergaji mesin sebanyak delapan unit.
Perlengkapan tersebut memang belum maksimal. Tetapi, akan digunakan dengan sebaik-baiknya. “Personel akan memantau dan siaga di posko yang sudah kami siapkan di Polresta Depok,” tuturnya.
Didik mengimbau kepada masyarakat jika ada yang mengalami gangguan bencana, baik longsor maupun banjir untuk segera menghubungi polisi terdekat.
“Anggota kita siap 1×24 jam jika ada laporan bencana, untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ucapnya.
Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) memberi bantuan 200 bronjong kepada Pemkot Depok guna mengantisipasi terjadinya longsor di wilayah Depok.
“Tadi (kemarin, red) saya sudah dapat gambaran dari Kabid SDA dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, nanti ada bantuan bronjong dari BBWSCC sebanyak 200 beronjong,” kata Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna.
Meski tidak menyebut di mana saja lokasi bronjong nantinya dibuat, Pradi menuturkan, wilayah-wilayah yang menjadi perlintasan sungai merupakan wilayah rawan longsor.
Mengingat musim hujan dibarengi meningkatnya curah hujan, debit air, dan banjir yang sampai sekarang jumlah data titik rawan banjir belum dimiliki Pemkot Depok.
“Nggak bisa dipungkiri wilayah-wilayah yang menjadi perlintasan sungai ini kita waspadai. Resiko untuk longsor itu bisa kapan saja terjadi. karena memang ini sudah bulan-bulannya, curah hujan tinggi, debit air tinggi,” ujarnya.
Kabid SDA Dinas PUPR Kota Depok, Citra mengatakan, ada 12 longsor yang terjadi sejak akhir bulan Oktober sampai sekarang. Dari jumlah itu, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari dan Kelurahan Pondok Jaya, Kecamatan Cipayung mendominasi longsor yang terjadi.
“Dari akhir bulan Oktober sampai sekarang sampai sekarang ada 12 longsor yang terjadi. Kebanyakan di Kelurahan Pondok Petir dan Kelurahan Pondok Jaya,” kata Citra.(irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB