Senin, 22 Desember 2025

UI Luncurkan Website Warung Ilmiah Lapangan

- Rabu, 5 Desember 2018 | 12:34 WIB
DILUNCURKAN: Acara peluncuran Website Warung Ilmiah Lapangan (Science Field Shops) dan Sistem Informasi Data Agrometeorologi Petani di Balai Sidang, Kampus UI, Depok, Selasa ( 4 /12). Foto: Irwan /Radar Depok. RADAR DEPOK.COM – Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis, Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Website Warung Ilmiah Lapangan (Science Field Shops) dan Sistem Informasi Data Agrometeorologi Petani di Balai Sidang Kampus UI, Depok, Selasa (4/12). Acara peluncuran dibuka Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Profesor Rosari Saleh disaksikan Ketua Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis UI, Taufiq W. Priambodo, Ketua Tim Warung Ilmiah Lapangan (WIL) Science Field Shops) dan Website WIL, Prof. M.A. Yunita T. Winarto,  memaparkan, berbagai konsekuensi perubahan iklim bagi pertanian seperti naiknya suhu minimum di malam hari. "Keragaman pola pergantian musim dan kemungkinan terjadinya peristiwa iklim ekstrim, membuat petani tidak lagi dapat menggantungkan diri hanya pada pengetahuan tradisional dan pengetahuan empiris," papar Yunita, kepada Radar Depok. Suatu inovasi dalam pembelajaran petani menghadapi konsekuensi perubahan iklim telah diperkenalkan sejak 2008 di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada 2009 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), pada 2014 di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan pada 2018 di Kabupaten Sumedang, Jabar. "Dalam kurun waktu satu dasa warsa itu, antropolog dari Pusat Kajian Antropologi, Departemen Antropologi, FISIP Universitas Indonesia menjalin kerja sama melalui pendekatan lintas-disiplin dengan pakar agrometeorologi, dan trans-disiplin dengan petani dalam menumbuhkembangkan program pembelajaran agrometeorologi dalam arena Warung Ilmiah Lapangan," jelas Yunita. Dia menambahkan, metode belajar secara berkesinambungan dengan petani sebagai peneliti dalam komunikasi secara dialogis dengan akademisi dan berbagai pihak merupakan pendekatan utama yang ditatamantapkan secara bersama oleh kedua pihak, petani dan ilmuwan. Terdapat tujuh jasa layanan iklim (seven climate services) yang diperkenalkan dan dikembangkan dalam arena belajar itu, yakni, mengukur curah hujan setiap hari, mengamati dan mendokumentasikan kondisi agroekosistem lahan pertanian (irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X