Senin, 22 Desember 2025

Dalang Cilik Asal Depok, Putri Indah Pertiwi (3) Bercita-cita Menjadi Advokat

- Sabtu, 15 Desember 2018 | 10:56 WIB
SANI/RADAR DEPOK
DAPAT SUPPORT: Dalang cilik Wayang Golek Fabel, Putri Indah Pertiwi (kanan, berkacamata) bersama Ketua TP PKK Kota Depok, Elly Farida saat mengisi acara di salah satu mal.

UNESCO sudah mengakui bahwa Wayang adalah warisan budaya Indonesia. Begitu pun juga dengan Wayang Golek Fabel yang dibuat oleh Putri dan ayahnya, yang mengklaim bahwa wayang tersebut merupakan asli Kota Depok.

LAPORAN: NUR APRIDA SANI

Wayang merupakan kesenian khas tanah Jawa. Baik Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kota Depok adalah bagian dari bumi Pasundan. Kedua ayah dan anak yang mencintai seni Sunda membuat wayang golek fabel. Sebuah modifikasi dari wayang golek pada umumnya. Fabel artinya binatang. Jadi wayang golek fabel adalah wayang boneka yang berkarakter binatang. Putri dan ayahnya, Asep Nandang membuat wayang itu untuk membantu para guru mengajar di kelas kepada murid. Hal itu terbukti dengan kegiatan keliling Roadshow ke  11 Kecamatan di sekolah dasar, siswa pun antusias dan menerima baik keberadaan wayang golek fabel. Malahan, Pemerintah Kota Depok pun turut mengapresiasinya. Karena sudah mendapat restu dan hati di masyarakat Kota Depok, Wayang Fabel rintisan Putri pun juga diapresiasi oleh Direktorat Warisan dan Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Alhamdulillah tempo (beberapa) hari diundang tampil di Museum Gajah untuk mewakiliki wayang-wayang yang ada di Indonesia,” cerita Putri. Saat didampingi sang ayah, Putri berharap bahwa wayang fabel miliknya ini dapat membantu system pembelajaran yang ada di Kota Depok sebagai alat peraga dalam belajar. Pasalnya, anak-anak mudah menyerap informasi yang disampaikan ketika menggunakan alat. Terlahir dari keluarga beradarah Sunda. Namun nyatanya Putri tidak ingin mengikuti jejak kakaknya berkuliah di Jurusan Sastra Sunda. Dia memilih untuk meneruskan pendidikan di bagian ilmu hukum. Walau pun masih harus menyelam di jenjang SMA, namun dia sudah mempersiapkan diri untuk masa depannya. Salah satunya dengan menekuni pelajaran kewarganegaraan dan hukum di Indonesia. “Kalau Bahasa Sunda sudah menjadi bahasa sehari-hari saya dirumah, dan untuk mempelajari lebih dalam lagi bias dengan Bapak. Tapi cita-cita saya adalah menjadi advokat atau pengacara,” tutup Putri. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X