IRWAN/RADAR DEPOK
PEDULI NEGARA: PC NU Kota Depok mengadakan Seminar Kebangsaan Merawat Kebhinekaan Indonesia di gedung PC NU, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, kemarin.
DEPOK – Plt Ketua PC NU Kota Depok, Ahmad Solechan menyerukan ajakan untuk memperkuat kebinnekaan dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Karena semua masyarakat adalah bagian dari satu anak bangsa yang kemajemukan selama ini telah teruji.
“Mari kita perkuat kebinnekaan dan hidup secara rukun dan damai tanpa diributkan perbedaan yang dimiliki," ujar Solechan kepada Radar Depok, seusai Seminar Kebangsaan Merawat Kebhinnekaan Indonesia di gedung PC NU Kota Depok, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, kemarin.
Dia mengingatkan adanya hasrat kekuasaan dan munculnya ideologi trans nasional menggunakan isu-isu yang menyentuh atau mengganggu nilai kemanusiaan. Bahkan agama menjadi alat politik, menumpang pada isu SARA dan agama.
“Kita berharap dalam forum secara lahir batin mengajak Indonesia berbingkai bineka dengan ramah dalam perbedaan dan kuat karena perbedaan. Bukan malah terjebak pada isu sektarian, yang justru merusak kebangsaan kita," paparnya.
Dia berharap secara khusus Pemerintah Kota Depok dan stakeholder agar mengelola kebinnekaan. Karena di Kota Depok juga miniatur bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam etnis, suku, ras dan agama.
“Pemerintah harus hadir, melihat warga, kemajemukan warganya, di tengah derasnya arus ideologi trans nasional. Pragmatisme kekuasaan termasuk menggunakan agama dan sektarian. Pemerintah tak boleh tutup mata terhadap gejolak di bawah," katanya.
Seminar Kebangsaan tersebut mengangkat tema "Merajut Kebhinnekaan dalam Perbedaan". Narasumber menghadirkan Amin Mudzakir dari LIPI, Khoirun (Komnas HAM), Fathuri Wahmad (PC NU Depok).
Wakil Walikota Depok, Pradi Supriyatna yang hadir mengapresiasi kegiatan tersebut. Bagian dari upaya menjaga persatuan dan kebinekaan di masyarakat.
"Kita terus melakukan pembinaan dan menjaga persatuan di masyarakat. Tidak benar kalau Depok dikatakan sebagai intoleran. Sebab, saya lahir dan besar di Depok. Tidak ada dijumpai, konflik yang membawa ras, suku atau agama. Paling kasus kriminal, kenakalan remaja seperti tawuran," paparnya.
Selain para ulama dan tokoh masyarakat, dalam seminar juga hadir perwakilan tokoh dari Katolik, Kristen, Konghucu, Hindu, dan Budha. (irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB