Foto : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
KENALKAN PRODUK UNGGULAN: Menteri Ketenagakerjaan RI, M Hanif Dhakiri bersama jajaran pengurus IWAPI membuka acara Gelar Produk DPC IWAPI Kota Depok di Halaman Royal Garden Apartemen, Jalan Keadilan, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Jumat (18/1).
DEPOK – Menteri Ketenagakerjaan RI, Hanif Dhakiri mendukung pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melebarkan sayap untuk menekan jumlah pengangguran di Kota Depok. Sebab, UMKM masih menjadi andalan dalam mendorong perkenomian Indonesia.
Dia mengatakan, pemerintah tengah fokus membangkitkan UMKM di Indonesia. Salah satunya dengan terus mendorong para pelaku usaha untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang dapat membawa dampak positif untuk negara.
“Kami terus mendorong pada penguatan SDM-nya dalam bentuk pelatihan dan inovasi yang difasilitasi pemerintah. Supaya produk yang dihasilkan benar-benar memiliki daya saing di pasaran,” katanya saat menghadiri Gelar produk IWAPI di Jalan Keadilan, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoranmas, Jumat (18/1).
Agar kinerja yang dihasilkan maksimal, Hanif mengatakan pemerintah memberikan bantuan permodalan melalui program Kredit Kecil Usaha Rakyat (KUR) dengan menekan bunga kredit. Awalnya KUR berada di angka 21 persen, kini menurun hingga di tujuh persen.
“Angkanya macam-macam untuk program ini, paling tinggi Rp500 juta, paling rendah Rp10 juta, dan ini sudah terserap oleh para pengusaha UMKM,” katanya.
Selain itu, ia menungkapkan, pemerintah juga memfasilitasi penurunan pajak hingga 0,5 persen untuk pelaku UMKM. Serta fasilitas tekhnologi tepat guna. Tujuannya, agar seluruh pengusaha dapat terus menjalankan usaha.
“Intinya, pemerintah membuka diri untuk bekerjasama dengan kelompok UMKM. Kita akan terus berdayakan dan mendorong produktivitas,” tegasnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Nita Yudi menjelaskan, perempuan sudah mulai mendominasi sebagai pelaku usaha. Hal itu dibuktikan dengan trafik perkembangan yang naik cukup signifikan dari tahun ke tahun.
Namun, dia juga tak menampik bahwa perempuan Indonesia masih mengalami diskriminatif di pasar walaupun sudah berstatus pengusaha. Sebab, kebanyakan masyarakat masih menganut culture patriarki, yang menyatakan bahwa perempuan hanya dapat di rumah.
“Ini menjadi tantangan kami perempuan yang menjadi pengusaha untuk mengubah paradigma tersebut. Kita harus tahu, perempuan berhak jadi pengusaha dan perempuan tidak hanya di rumah,” tegasnya.
Dia mengungkapkan, sejak berdiri di tahun 1975 kini IWAPI sudah memiliki 40 ribu anggota, dimana 85 persen diantaranya adalah pelaku mikro besar. Sedangkan 12 persen mikro menengah dan sisanya pelaku usaha kecil.
“Kami ingin melalui program road show ini dapat mengembangkan usaha para pelaku UMKM dengan basis digital atau online,” tutup Nita. (san)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB