SEMARAK: SDSN Pemuda Bangsa menggelar simulasi pemilu 2019 pemilihan Presiden, Wakil Presiden, dan wakil rakyat sebagai bentuk pengenalan demokrasi sejak dini, kemarin (11/4). Foto: SANI/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pesta demokrasi lima tahunan pemilihan umum (Pemilu) Presiden dan Wakil Presiden serta para wakil rakyat, tinggal menghitung hari. Suasana pencoblosan susah terasa di seluruh penjuru tanah air. Termasuk tingkat satuan sekolah.
Berbeda dari biasanya antusias pemilu ada di siswa jenjang SMA, tapi kini sampai di tingkat SD. Seperti di SDSN Pemuda Bangsa yang menggelar pesta demokrasi yang dibentuk sesuai pemilu Presiden, Wakil Presiden, dan Wakil Rakyat (DPR RI, DPD, DPRD).
Kepala SDSN Pemuda Bangsa, Rosalina mengatakan, pengenalan sistem pemilu dan pemerintahan di Indonesia patut diterapkan sejak dini kepada anak-anak. Karena mereka merupakan bibit unggul yang akan menjadi penerus pemimpin mas depan di tanah air.
“Anak usia SD jaman sekarang berbeda dengan 10-15 tahun belakang, anak-anak sekarang lebih kritis. Disini kami memberikan pengetahuan secara langsung siapa itu presiden, apa itu kampanye, debat, dan sistem pemilu sesungguhnya melalui simulasi ini,” kata Rosalina kepada Radar Depok, kemarin (11/4).
Di sekolah dasar yang bertempat di Boulevard GDC, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong sudah dua kali menggelar simulasi pemilu. Sebelumnya pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.
Antusias peserta memuncak saat pelaksanaan debat masing-masing pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Sedikitnya 520 siswa mengikuti rangkaian pesta demokrasi sejak pukul 07:00 hingga 13:00.
Suasana proses pemilu dibentuk sedemikian rupa seperti layaknya di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Tenda cukup besar berdiri kokoh di tengah lapangan, dengan di dalamnya ada tempat menunggu untuk pemilih, bilik suara, kotak suara, dan tempat mencelupkan jari usai mencoblos.
“Kami bentuk sedemikian mirip seperti di TPS supaya anak-anak nyaman dan seakan-akan sedang melakukan pencoblosan. Semua panitia, paslon presiden dan wakil rakyatnya seluruh siswa,” beber Rosalina.
Pantauan Radar Depok di lokasi, Alat Peraga Kampanye (APK) sudah terpasang di setiap sudut, dinding, dan pintu kelas. Tampak masing-masing dewan sekolah (Caleg) dan tiga paslon Presiden mengkampanyekan visi dan misi masing-masing program.
Ketua pelaksana, Thomas Djunianto menuturkan, sengaja melibatkan siswa di seluruh rangkaian kegiatan. Karena sistem pembelajaran di sekolah ini berbasis Kurikulum 13, yang mewajibkan siswa untuk selalu aktif dan terampil dalam setiap kegiatan.
“Guna menjaga ketertiban dalam proses pelaksanaan pemilu 2019, kami tidak gunakan partai politik tapi menggantinya dengan nama buah-buahan. Dan tema debat kampanye pemilu disini terkait lingkungan sekolah,” papar Thomas.
Dia berharap kegiatan pengenalan pemilu ini membawa dampak positif ke siswa. Salah satunya tetap menjaga kerukunan antar umat beragama di lingkungan sekolah. “Di sekolah kami seluruh agama ada, jadi di mohon supaya tetap saling bertoleransi,” pungkas Thomas. (san)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB