SOROTAN: akibat keahliannya, Lani kini menjadi sorotan berbagai media lokal maupun nasional. Foto: RUBIAKTO/RADARDEPOK RADARDEPOK.COM - Guna mempertahankan ciri khas Kaleng Lani. Lani Cahyaningsari  melukis sendiri semua kaleng yang dijual di gerai miliknya. Meski demikian, dia terbuka jika ada yang ingin belajar melukis melalui workshop yang digelar Kaleng Lani. Laporan: Rubiakto Proses Pembuatan Kaleng Lukis, Lani terlebih dulu harus membersihkan kaleng-kaleng bekas sampai benar-benar bersih. Karena biasanya masih terdapat sisa makanan atau susu yang menempel pada kaleng. Setelah itu kaleng diwarnai dengan cat putih sebagai warna dasar, lalu dikeringkan dan kemudian dibuat sketsa gambar menggunakan pensil atau pulpen pada kaleng.  Bagi pemula, agar hasil akhirnya bagus, sebaiknya dalam membuat sketsa gambarnya jangan terlalu kecil. Setelah sketsa di gambar, Lani menyarankan untuk membuat cat yang tidak terlalu encer. Ini dikarenakan akan bleber dan meleleh. Permepuan berusia 44 itu memilih cat akrilik, karena sifatnya yang lebih cepat kering dibandingkan jenis cat lainnya. Untuk membantu pekerjaan, Lani dibantu oleh 3 orang karyawan. Meski memiliki karyawan, Lani hanya menugaskan membersihkan kaleng, memberikan warna dasar, dan mewarnai pola. “Pola gambarnya, saya kerjakan sendiri agar tidak menghilangkan ciri khas gambar Kaleng Lani,” kata Lani. Menurut Lani, proses yang paling sulit terdapat pada pengerjaan sketsa. Menggambar di bidang 3 dimensi terutama bidang bulat membutuhkan keahlian khusus. Limbah kaleng bekas pun, mampu disulap Lani Cahyani menjadi produk unik dan lucu bernilai tinggi. Kelihaiannya melukis ia torehkan pada kaleng-kaleng bekas dengan cat warna-warni serta pola-pola yang lucu. Hal tersebut membuat orang tertarik dan melirik produk kreatif dari Lani. Bahkan produknya pun sudah menembus pasar Australia, Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam.(bersambung)