Senin, 22 Desember 2025

Belum Bisa Buang Sampah ke Nambo

- Rabu, 17 April 2019 | 09:41 WIB
SUDAH OVERLOAD : Pekerja saat beraktifitas di TPA Cipayung, Kecamatan Cipayung. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok menyebutkan setiap harinya ada 900-1.000 ton sampah yang dibuang ke TPA tersebut. Foto: AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sudah overload, nampaknya untuk sementara ini tetap dipaksakan untuk bisa menerima pasokan sampah. Pasalnya sampai kini, upaya Pemkot Depok untuk membuang sampah ke TPA Regional Lulut-Nambo belum juga bisa direalisasikan. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, H. Ridwan mengatakan jika terkait hal ini, Pemerintah Kota Depok sudah berkirim surat ke Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Tapi sampai kini belum ada hasil. Kata Ridwan, dalam suratnya, Kota Depok meminta izin agar Pemprov Jawa Barat mengizinkan sampah warga Depok bisa dibuang. “Sudah dua kali Pak Walikota Depok menyurati Pak Gubernur Jawa Barat untuk bisa di dahulukan membuang sampah ke TPA Nambo,” ucapnya. Ridwan menerangkan, kapasitas TPA Cipayung milik Pemerintah Kota Depok sudah overload dan sangat mengkhawatirkan. “Setiap hari ada 900-1.000 ton sampah dibuang ke TPA Cipayung,” tukas Ridwan. Sampai saat ini, sampah yang dihasilkan warga Depok belum dibuang ke TPA Nambo dan masih dibuang ke TPA Cipayung. “Kami (Pemkot Depok) sudah siap dalam segi anggaran karena setiap tahun disediakan anggaran tiping fee dan armada truk pengangut sampah. Kami setiap tahun menganggarkan dan berharap tahun ini bisa membuang sampah ke Nambo,” kata Ridwan. Ia menuturkan, Pemkot Depok berharap 500 sampai 700 ton sampah warga Depok bisa dibuang ke TPA Regional Lulut-Nambo. Jika sudah bisa membuang sampah di TPA Nambo kapasitas sampah yang di buang ke TPA Cipayung berkurang. “Kalau sudah buang sampah di Nambo volume sampah ke TPA Cipayung sekitar 200 - 300 ton sampah. Tapi itu nanti bisa dikelola oleh bank sampah dan UPS terlebih dahulu baru bisa dibuang ke TPA Cipayung,” tukasnya. Dia menyebut terdapat 500 bank sampah dan 32 Unit Pengelolaan Sampah (UPS) yang tersebar di 11 Kecamatan. Pengelolaan sampah ini sebagai langkah Pemkot Depok mengurangi sampah dan bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, dan barang-barang berharga. “Pengelolaan sampah di bank sampah dan UPS ini bisa mengurangi sampah 20 persen dari sampah yang dihasilkan setiap hari sebanyak 900 - 1.000 ton sampah,” ucapnya. Kepala TPA Cipayung, Ardan Kurniawan mengatakan, pihaknya mulai menawarkan teknologi yang cocok digunakan di TPA Cipayung. Landfill Meaning dianggap teknologi yang paling cocok di gunakan di TPA Cipayung. “Kami sedang merancang konsep membangun Landfill Meaning. Jika berjalan, sampah yang kita produksi tidak akan menghasilkan bau, bahkan akan menghasilkan rupiah,” terang Ardan Saat ini TPA Cipayung sudah berkoordinasi dengan salah satu konsultan, agar penerapan sanitary landfill dapat terealisasi di Kota Depok. “Tahun ini rencananya akan lelang konsultan, dan target kami jika disetujui tahun 2020 sudah masuk realisasi pembangunan,” bebernya. (rub)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X