TAMBAH PENGETAHUAN: Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menggelar seminar bertajuk bicara sehat dengan mengenalkan anggota Palang Merah Remaja (PMR) tentang bahaya sekaligus penanganannya, kemarin (16/4). Foto: SANI/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK – Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) mengajak pelajar di Kota Depok yang tergabung dalam anggota Palang Merah Remaja (PMR), mampu mengenali potensi bahaya sekaligus cara penanganannya. Kegiatan ini sejalan dengan tugas, pokok, dan fungsi PMR. Staf K3 di RSUI, Ahmad Agus Susanto mengatakan, sebagai tangan pertama yang membantu tugas Dokter sekolah, PMR juga harus memiliki wawasan yang luas terkait kesehatan. Seperti mengenali potensi bahaya yang sewaktu-waktu muncul di sekolah. “PMR harus paham macam-macam bahaya yang suka terjadi di sekolah, meliputi bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikososial. Selain mengenali bahaya, PMR juga harus bisa melakukan tindakan dan pencegahannya,” kata Agus saat seminar, kemarin (16/4). Selain mengenalkan cara pencegahan supaya tidak terjadi bahaya, peserta seminar yang notabenenya pelajar jenjang SMA di Kota Depok dan sekitarnya. Mereka juga mendapat edukasi tentang penanganan pertama ketika terjadi bahaya kecil di sekolah. Dokter Umum RSUI, dr. Clarisa Emiko memaparkan, ada beberapa bahaya kecil di kategori masalah kesehatan yang sering muncul di sekolah dan tanpa sengaja dapat terjadi di tubuh masing-masing siswa. Seperti tersedak, terkilir, pingsan, dan mimisan. “Hal-hal seperti ini harus diketahui oleh PMR, jadi kedepan akan menghasilkan PMR yang berkompeten di bidangnya, dapat mengatasi dan terampil segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah kesehatan,” paparnya. Sementara itu, Direktur RSUI, dr. Julianto Witjaksono menjelaskan, seminar bertajuk Bicara Sehat ini merupakan bagian dari upaya promotif dan preventif untuk mengajak masyarakat menjaga kesehatan. “Melalui seminar ini, kami berharap para anggota PMR dapat lebih siaga mengenali potensi bahaya di sekolah dan dapat melakukan pertolongan pertama pada masalah kesehatan yang banyak terjadi di sekolah,” pungkasnya. (san)