Walikota Depok, Mohammad Idris mengapresiasi salah satu siswa dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional, usai upacara di Balaikota Depok, Kamis (2/5). Foto: SANI/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pemerintah Kota Depok terus menggenjot peningkatan kualitas pendidikan di Kota Depok, supaya terintegrasi dengan perkembangan teknologi. Namun, tidak meninggalkan nilai budaya yang telah dibentuk sejak dulu oleh para pendahulu. Hal itu diungkapkan Walikota Depok dalam momentum Hari Pendidikan Nasional, kemarin.
“Anak-anak Depok diharapkan tidak hanya cerdas dalam intelektual, tapi juga budaya, sosial, dan memahami lingkungan sekitar. Mengikuti perkembangan teknologi itu penting, tapi tidak boleh meninggalkan budaya gotong royong dan toleransi,” kata Walikota Depok, Mohammad Idris, di Balaikota Depok.
Dia menerangkan, pendidikan dan kebudayaan sangat erat hubungannya guna menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hadirnya revolusi industri 4.0 mempengaruhi cara hidup, bekerja, termasuk belajar. Kecanggihan teknologi tersebut dapat mempengaruhi cara berpikir, berperilaku, dan karakter peserta didik.
“Peserta didik kita sekarang merupakan Generasi Z yang terlahir di era digital dan pesatnya teknologi. Mereka lebih mudah dan cepat menyerap teknologi terbaru, hal ini bisa dimanfaatkan sekolah untuk menerapkan pendidikan berbasis digital dengan sentuhan budaya Indonesia,” terangnya.
Menurut Idris, penerapan pendidikan seperti itu dapat diintegrasikan melalui tripusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dia berharap pelajar di Depok tidak melupakan kebudayaan.
“Tidak hanya aspek adat istiadat, namun budaya positif lainnya,” pungkas Idris.
Dalam Peringatan Hardiknas 2019 ini, Pemkot Depok memberikan sejumlah penghargaan kepada guru dan siswa berprestasi. Baik tingkat Kota hingga Internasional. Pemberian penghargaan ini untuk memotivasi seluruh sekolah dalam membangun kemampuan bakat dan minat peserta didik.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohamad Thamrin menuturkan, di tahun 2018 ada 50 guru yang telah membuat buku dalam mendukung gerakan literasi di sekolah. Selain itu juga ada 138 ribu artikel siswa dari jenjang SD-SMA.
“Kami targetkan 170 ribu artikel dan akan dicatatkan dalam rekor muri saat Peringatan Hari Guru November mendatang. Prestasi anak didik kami juga terus dikembangkan melalui ekstrakurikuler di masing-masing sekolah,” pungkasnya. (san)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB