Senin, 22 Desember 2025

Siapkan Area Wisata Ekologi dan Edukasi Sejarah

- Senin, 6 Mei 2019 | 09:20 WIB
KOMPAK: Komunitas Ciliwung Panus berfoto bersama usai menjalani sebuah kegiatan di bawah jembatan Panus, beberapa waktu lalu. Foto: RUBIAKTO/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM - Sejumlah kapal besar dan kecil sempat melalui Ciliwung tempo dulu. Hal itu diketahui dari isi surat wasiat Chastelein yang meninggal pada 1714. Cornelis Chastelein jika ke Depok sering menggunakan perahu. Bahkan, Depok sempat memiliki pasar apung di Ciliwung kawasan Pondok Cina. Laporan: Rubiakto Memiliki sejarah panjang, kelestarian sungai Ciliwung sudah seharusnya menjadi perhatian semua pihak. Upaya pemulihan, dilakukan dengan menjadikan Ciliwung sebagai lokasi wisata edukasi yang menyenangkan. Komunitas Ciliwung Panus (KCP) berencana menjadikan jembatan Panus menjadi area wisata ekologi dengan mengedepankan edukasi sejarah. Ketua KCP Ferdy Jonathans mengatakan, masyarakat bisa diajak berwisata ngalun atau mengarungi Ciliwung dari Jembatan Grand Depok City hingga Panus. Selain ngalun, masyarakat berkesempatan mendengarkan cerita sejarah Depok yang disampaikan pemandunya. Untuk itu, Ferdy meminta Pemkot Depok membantu penyediaan dermaga di kolong Panus. Dermaga akan menjadi lokasi pendaratan perahu yang bertolak dari Jembatan GDC. Terkait penyediaan perahu karet guna pengarungan, KCP bekerjasama dengan Komunitas Ciliwung Depok (KCD) yang memiliki alat angkut tersebut. Pengembangan lain yang bakal dilakukan adalah mengembalikan ekosistem tepian Ciliwung. Ferdy menginginkan tepi sungai antara Jembatan GDC-Panus menjadi hutan bambu. “Jadi segala jenis bambu ada,” kata Fredy. Area hutan bambu diharapkan juga dilengkapi fasilitas lintasan lari masyarakat atau joging track. Melalui berbagai upaya tersebut, penyelamatan Ciliwung dilakukan dengan cara yang lebih menarik dan melibatkan masyarakat. Namun selama ini KCP masih berkonsentrasi dalam membersihkan sampah yang kerap nyangkut di Jembatan Panus. “Kami setiap minggu masih aktif membersihkan sampah di Sungai Ciliwung. Kami berupaya membantu klerja pemerintah, karena kewajiban kebersihan adalah tanggung jawab bersama,” tukas Fredy. (bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X