JADI BURUAN PEMBELI : Tumpukan timun suri terlihat di lapak pedagang yang berada di kawasan Jalan Raya Sawangan. Tingginya permintaan timun suri saat bulan Ramadan, pedagang pun harus mempersipakan stok yang lebih banyak. Foto: AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK – Di Bulan Ramadan banyak cara dilakukan umat Islam untuk menambah semangat dalam berbuka puasa. Salah satunya dengan menyajikan varian jenis minuman sebagai tambahan menu santap berbuka, memberi campuran berbagai macam buah dan topping. Dari semua jenis buah di pasar, yang selalu diincar masyarakat di Bulan Ramadan adalah timun suri. Menu olahan dari buah berwarna kuning dan berbentuk lonjong ini selalu menjadi incaran, maka tak heran di setiap Bulan Ramadan, timun suri selalu menjadi favorit menu saat berbuka puasa. Salah Satu Pedagang timun suri yang melapak di Jalan Raya Sawangan, Leha (42) mengaku bisa mengantongi Rp1-2 juta perharinya dari dari omzet penjualan. “Makanya kita berani majang banyak. Sekali panen aja sekitar 700-1.500 buah, dan panennya sekitar 3 hari sekali,” ungkap Leha kepada Radar Depok. Leha memang relatif berani dengan menjajakan timun dalam jumlah besar setiap harinya, dengan kisaran harga Rp10-30 ribu. Mulai dari ukuran kecil yang panjangnya sekitar 20 cm, sampai ukuran besar dengan ukuran 30 cm dengan diameter hampir 25 cm. Sementara seorang pembeli timun suri, Gustina (50) mengaku senang mengkonsumsi buah timun suri saat Ramadan Karena membuat segar. Harganya pun terjangkau dan bisa dikonsumsi satu keluarga. “Biasanya kita bikin cocktail timun suri dan susu, harganya pun murah,” katanya. Gustinai menambahkan, ia memilih timun suri karena mudah disiapkan, diolah menjadi minuman segar tanpa harus ribet. “Kalau lagi males, tinggal di campur sirup aja udah enak,” tutup Gustina.(san)