Senin, 22 Desember 2025

Datangi IPB, Pilih Bambu Jadi Sepeda

- Selasa, 2 Juli 2019 | 09:42 WIB
DIKENALKAN: Owner Sikusiku Studio, Ainur Rofiq (mengenakan pengeras suara) mengenalkan sepeda bambu kepada ASN Pemkot Depok, dan Anji di Sikusiku Studio, Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan, beberapa waktu lalu. Foto : DICKY/RADARDEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK- Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Melihat potensi tersebut Sikusiku Studio bergerak membuat sepeda yang banyak digemari masyarakat Indonesia. Berdiri sejak 2013, uniknya Ainur membuat sepeda berbahan dasar bambu. Laporan : Dicky Agung Prihanto Tidak ada yang menyangka bahwa di Jalan Acing, Kelurahan Cinangka, Kecamatan Sawangan, terdapat sebuah karya anak bangsa yang mampu menciptakan sepeda dari bambu dan diakui dunia. Untuk mengetahui lebih dalam, Radar Depok bersama ASN Pemerintah Kota Depok dan artis ternama yakni Anji, mencoba memasuki Sikusiku Studio dan bertemu langsung dengan owner Sikusiku Studio. Di tengah kegiatan pemaparan tentang sepeda bambu, Owner Sikusiku Studio, Ainur Rofiq mengatakan, pada 2013 ingin menciptakan suatu kreasi anak negri yang mampu berbicara di dunia sebagai perwakilan Indonesia. Berawal dari hobby dan kreasi seni yang dimiliki, Ainur ingin membuat sepeda yang berbepada pada umumnya. “Terpikir ingin membuat sepeda yang membumi yang berasal dari alam,” ujar Rofiq. Pria yang mengenakan topi tersebut mengungkapkan, terpikir untuk membuat sepeda dari bahan bambu. Untuk memuluskan niatnya tersebut, Rofiq sempat mendatangi Institut Pertanian Bogor (IPB). Rofiq ingin mengetahui lebih dalam terhadap bambu dapat digunakan untuk pembuatan sepeda. Dari kunjungan tersebut, lanjut Rofiq mengetahui bahwa susunan atom bambu memiliki kemiripan dengan serat karbon. Rofiq memiliki logika bahwa bambu memiliki kekuatan dan kelenturan yang tidak dimiliki jenis kayu lainnya, sehingga menyakinkannya untuk membuat sepeda menggunakan bahan bambu. “Bambu itu memiliki daya kenyal, sebelum dia patah, dia akan melengkung dulu karena dia punya serat yang seakan mengikat,” terang Rofiq. Pria yang mengenakan kaus hitam tersebut menuturkan, pengembangan sepeda menggunakan bahan bambu bukan sesuatu hal yang mudah. Rofiq harus menggabungkan estetika, durabiliti, gemotri dan lifestlye untuk menjadi sebuah sepeda yang menarik. Usai mendapatkan metode yang dicarinya, akhirnya Rofiq mencoba untuk membuat sepeda dari bambu. “Lalu kami mencoba untuk membuat sepeda percontohan,” ucap Rofiq. (bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X