MENJELASKAN: Ainur Rofiq menjelaskan proses pembuatan sepeda siku dari bahan bambu di Sikusiku Studio, Kelurahan Cinangka, Sawangan. Foto : DICKY/RADARDEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK- Mungkin baru Sikusiku Studio yang berinovasi membuat sepeda berbahan bambu. Proses pembuatan sepeda bambu harus memperhitungkan bobot pengguna, hingga bentuknya pun disesuaikan. Sikusiku Studio harus melakukan uji kelayakan memastikan pengguna sepeda aman saat berkendara.
Laporan : Dicky Agung Prihanto
Sebuah ruangan yang berada dibagian belakang Sikusiku Studio menjadi proses pembuatan sepeda dari bahan dasar Bambu. Secara gamblang Ainur Rofiq menjelaskan proses pembuatan sepeda yang sebelumnya telah digambarkan terlebih dahulu untuk menjadi sebuah rangkaian kendaraan masyarakat.
Sambil memberikan penjelasan, Owner Sikusiku Studio Ainur Rofiq mengatakan, setelah melakukan riset terhadap kekuatan bambu Sikusiku Studio mulai menyesuaikan pembentukan rangka sepeda dari bambu melalui proses laminasi. Bobot pengendara menjadi salah satu bagian Sikusiku Studio untuk membuat sepeda yang enak dipakai.
“Tidak ingin memikirkan bambu sebagai keunggulan namun kenyamanan pengguna menjadi prioritas,” ujar Rofiq kepada Radar Depok.
Pria yang dikenal santun tersebut mengungkapkan, pembuatan sepeda bambu telah dilakukan uji kelayakan untuk bobot pengendara 65 hingga 80 kilogram bersepeda sepanjang 150 kilometer sehingga dapat digunakan sebagai sepeda harian. Hasilnya, sepeda buatan Sikusiku Studio tidak dapat diragukan apabila digunakan saat mengaspal.
Selama proses pengembangan selama enam tahun, lanjut Rofiq terhitung dari 2013 hingga 2019 sudah berbagai jenis sepeda yang berhasil diciptakan. Jenis sepeda tersebut meliputi tipe roadbike, ontel, citybike dan sport. Bahkan, jenis dan tipe tersebut dapat berbicara dengan jenis sepeda yang banyak digemari masyarakat.
“Dapat dilihat hasilnya cukup menggungah hati masyarakat untuk memilikinya,” ucap Rofiq tersenyum.
Roqif menuturkan, untuk menciptakan sepeda karya Sikusiku Studio membutuhkan proses yang cukup lama, yakni hingga 40 hari. Proses tersebut mulai dari perencanaan, pengerjaan hingga hasil uji kelayakan berkendara. Proses pengerjaan tersebut untuk menghasilkan sebuah karya yang memiliki kelebihan dari jenis dan bahan sepeda lainnya.
“Kami ingin menghasilkan mutu dan kwalitas untuk menjadi cirikhas Sikusiku Studio,” terang Rofiq. (bersambung)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB