BERAKHIR MELATIH : Agus Arianto saat foto bersma dengan para anak murid Clinic Goalkeeper di Lapangan Jawa, Depok Utara, Depok. Foto : ARNET/RADARDEPOK
RADARDEPOK.COM - Perjalanan seorang pelatih tentu bukan hal mudah dilewati, suka duka pun dirasakan. Jatuh, kembali bangun dilakukan para pelatih Clinic Goalkeeper Depok Utara, hingga kini mereka hanya fokus meneruskan penjaga gawang kepada anak didiknya.
Laporan : Arnet Kelmanutu
Agus Arianto mungkin nama itu kerap terdengar sekitar tahun 2004 pada kasta liga tertinggi di Indonesia. Dia adalah penjaga gawang tim Ibu Kota, Persija Jakarta.
Dengan perawakan tinggi besar membuat dirinya melanglang buana main di Liga Indonesia. Tapi tenang, responsifnya tak perlu diragukan lagi. Agus yang dalam latihan saat itu menggunakan kostum kiper Timnas Indonesia, Kurnia Mega, mengatakan banyak kesan yang dirasakan dirinya. Mulai dari tim inti Persija, bertarung pada Semifinal, sampai di caci maki the jak mania.
“Tapi yang nggak bisa saya lupa, waktu diminta pak Gubernur Sutiyoso saat itu. Beliau bilang kalau ketika lawan PSM nggak boleh kebobolan. Waktu itu pas saya yang ditunjukan main pertama,” kata Ayah dua orang anak ini didampingi Restu, salah satu pelatih Clinic Goalkeeper.
Setelah berbicara itu, Agus dengan secara mendadak berdiri langsung mengambil bola. Ia mengajak untuk ikut dengannya melihat latihan kiper secara khusus, dimana kiper dilatih dengan satu pelatih dengan.
Salah satu dari anak-anak yang sedang beristirahat sejenak, dipanggil untuk ikut dan masuk ke lapangan. Tak lama anak tersebut mengambil posisi tidur dengan sedikit menekuk kedua lututnya.
Lemparin bola bertubi-tubi diberikan Agus kepada anak itu tapi tak kencang hanya melakukan penempatan bola, tak sedikit tangkapannya meleset. Ketika anak tersebut tak bisa menangkap, tak jarang Agus berkomat kamit memotivasi dan berikan kiat-kiat. “Lebih fokus. Rileks. Ayo coba lagi. Nah bagus,” kata Agus kepada anak tersebut.
Usai melihat latihan langsung, Agus mengatakan bahwa ada kenikmatan sendiri menjadi penjaga gawang karena miliki tantangan untuk menjaga si kulit bundar tidak masuk.
“Tetatp semangat karena kiper sekarang sudah moder dibantu dengan kecanggihan teknologi, tidak seperti saya dulu,” tandasnya sambil kembali ke titik kumpul awal. (bersambung)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB