Senin, 22 Desember 2025

Penderita AIDS Naik Signifikan

- Kamis, 25 Juli 2019 | 11:53 WIB
RADARDEPOK.COM, DEPOK-Tiap berganti tahun penyakit mematikan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), di Kota Depok terus bertambah. Tak main-main peningkatannya rata-rata diatas 50 penderita. Di tahun ini saja, berdasarkan data Kumpulan dengan Segala Aksi Kemanusiaan (Kuldesak) ada 790 penderita. LSM Kuldesak, Hages Budiman menuturkan, telah mendata sebanyak 790 penderita HIV AIDS di Kota Depok. Data tersebut dihimpun Kuldesak dari masyarakat yang terjangkau Kuldesak. “Kami belum mendata seluruhnya di Kota Depok,” terang Hages Budiman kepada Harian Radar Depok, kemarin. Dari data yang dimiliki Kuldesak, 790 penderita HIV/AIDS tersebar di Kota Depok. Jumlah tersebut terdiri dari 523 laki-laki, dan 267 perempuan. Sementara berdasarkan kelompok umur, usia diatas 18 tahun paling banyak ditemukan dengan 742 penderita, sementara remaja antara 14-18 tahun terdapat 7 penderita, dan di bawah 14 tahun 41 penderita. Jumlah tersebut menurut Hages bertambah dari tahun sebelumnya, terdata terdapat 58 penderita baru yang tertular di tahun 2018, dari tahun sebelumnya terdapat 732 penderita. Sejauh ini, Kuldesak baru mampu mendata 790 penderita, tentu masih banyak penderita HIV/AIDS yang ada di Kota Depok. “Kalau lebih lengkap ada di Pemkot, karena mereka mendata dari berbagai lapisan masyarakat,” ujar Hages. Sementara itu, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Depok belum bisa mengungkap jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Depok. Menurut pengelola program KPA Kota Depok, Deni Acil mengatakan, pihaknya belum bisa mengungkapkan data penderita HIV /AIDS di Kota Depok. “Terkait permintaan data saya harus ijin dulu ke pimpinan,” jelas Deni. Terpisah, dibandingkan data yang dimiliki Kuldesak dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok berbeda. Dinkes mencatat kasus HIV/AIDS di Kota Depok pada 2018 sebanyak 220 kasus. Sedangkan sejak Januari-Juni 2019 ada 93 kasus. Data ini resmi terhimpun dari Sistem Informasi HIV/AIDs (SIHA) milik Kementerian Kesehatan RI. Menurut Kepala Dinkes Depok, Novarita menyebut, kelompok yang paling rentan terkena HIV/AIDS adalah Gay, Ibu hamil ke anak, pekerja seks bebas, dan jarum suntik. Di Depok sendiri mayoritas penyuka sesama jenis. “HIV/AIDS ini ada obatnya, tetapi dia harus minum seumur hidup. Mungkin sembuh total tidak hanya saja mengurangi gejala yang dirasakan,” paparnya. Bagi orang yang positif terdampak HIV/AIDS, lanjut Nova, biasanya rentan memiliki data tahan tubuh. Sehingga tubuhnya mudah sakit, lalu kulit menjadi rusak. “Kemungkinan panjang usianya juga rendah, karena HIV itu kalau tidak minum obat dapat menular ke orang lain,” ucap Nova. Menimpali adanya kenaikan penderita HIV/AIDS yang signifikan, Dosen Universitas Veteran Jakarta, Ria Maria mengatakan, fenomena HIV/AIDS di Kota Depok seperti gunung es. Karena yang terdata pemerintah tidak sama seperti kenyataannya di Kota Depok. “Biasanya penderita belum mengetahui kalau dia terkena HIV/AIDS, karena penderita tidak merasakan apapun hingga akhirnya kondisi badan sudah parah,” singkat Ria.(rub/san)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X