Senin, 22 Desember 2025

Pengmas UI : Bercocok Tanam Pada Lahan Terbatas

- Selasa, 30 Juli 2019 | 09:25 WIB
BERCOCOK TANAM: Tim Pengabdian Masyakarat dari Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia yang diketuai oleh Dra. MH. Dewi Susilowati, MS memilih Kelurahan Tugu sebagai wilayah kegiatan di tahun 2019. FOTO : DOK.PRI FOR RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Permasalahan pertanian yang saat ini mulai dirasakan adalah semakin terbatasnya lahan. Perlu dikembangkan cara bertani yang hemat lahan, dengan teknologi sederhana dan secara ekonomi layak serta dapat diterima oleh anggota masyarakat, serta perlu dikembangkan pola bertani secara vertikal. Hal tersebut, diungkapkan mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Dewi Susilowati. Dewi menilai, Kelurahan Tugu secara administratif terletak di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Jika dibandingkan dengan lima kelurahan lainnya di Kecamatan Cimanggis, Kelurahan Tugu memiliki jumlah dan kepadatan penduduk yang tertinggi. “Dengan latar belakang kondisi tersebut, Tim Pengabdian Masyakarat dari Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia memilih Kelurahan Tugu sebagai wilayah kegiatan di tahun 2019,” ungkap Dewi yang juga sebagai Ketua Pengmas Departemen Geografi FMIPA UI. Sebagai prototipe, kegiatan ini difokuskan pada RT03/RW03. Pemilihan lokasi prototype pengembangan tanaman vertikal ini selain karena tipologi permukiman yang padat dan berhimpit juga merupakan hasil penyelarasan dengan program dari Kelurahan Tugu yang sedang berupaya menjadikan kawasan tersebut sebagai kampung proklim. “Kegiatan yang hampir sama juga pernah dilakukan oleh tim pengabdi, yaitu pada tahun 2018 di Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong. Perbedaan dari dua kegiatan ini adalah pada bentuk atau model tanaman bertingkat yang dikembangkan,” terang Dewi kepada Radar Depok. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya kemampuan mitra memanfaatkan lahan terbatas disekitar rumah dengan cara pembuatan dan pengembangan tanaman vertikal. Adapun bentuk kegiatannya melipui (1) bimbingan cara membuat tanaman vertikal pada ruang sekitar rumah; (2) pembentukan  kelompok kerja agar kerjasama usaha bisa berkembang; (3) menjalin kemitraan usaha dengan pihak lain, seperti pemerintah lokal (Aparat kelurahan, Aparat RW) agar usaha dapat dikembangkan dan berkelanjutan. “Transfer teknologi budidaya tanaman vertikal dilakukan dengan metode diskusi kelompok dan praktek. Masing-masing peserta yang berasal dari RT03/RW03 Kelurahan Tugu mempraktekan bagaimana cara pembuatan tanaman vertikal,” jelas Dewi. Jenis tanaman yang dibudidayakan meliputi; selada, caisim, pak choy, bayam, dan kangkung. Para peserta yang berjumlah 20 orang antusias melakukan kegiatan praktek pembuatan tanaman vertikal pada Senin (22/7). “Seusai kegiatan praktek ini, direncanakan pada Agustus akan dilakukan monitoring, melihat perkembangan tanaman dan bimbingan cara perawatan dari hama. Sehingga diharapkan pada September mendatang, sudah dapat dilakukan panen pertama,” pungkas Dewi. (gun)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X