KUNJUNGAN : Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al-Muhajirin saat mengunjungi Iblam Edu Garden (Taman Hidroponik), di Jalan Raden Sanim Tanah Baru, Beji, Senin (23/9). FOTO : IBLAM FOR RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Al-Muhajirin mengunjungi Iblam Edu Garden (Taman Hidroponik), di Jalan Raden Sanim Tanah Baru, Beji, kemarin (23/9). Taman ini memiliki slogan Fresh and Hygienic Hydroponic Vegetables.
Penanggung Jawab Hidroponik, Kartini menyatakan, tim kunjungan terdiri dari empat kepala sekolah yang ada di bawah naungan LPI Al-Muhajirin.
“Iblam Edu Garden ini bisa dikunjungi oleh siapa pun, mulai dari peserta didik, guru, komite sekolah, bahkan lembaga atau organisasi apapun bisa mengunjungi taman ini,” ungkap Kartini kepada Radar Depok.
Selain itu lanjut Kartini, pada pelatihan nantinya peserta bisa mendapatkan sejumlah fasilitas, di antaranya sertifikat, stater kit, snack, souvenir, belajar packing, buku materi, hingga bisa panen di tempat.
“Kunjungan ke taman hidroponik ini tidak dipatok biaya, hanya infak seikhlasnya untuk biaya perawatan tanaman. Jadwal kunjungan Senin-Sabtu pukul 08.00-15.00, sedangkan untuk pelatihan pukul 08.00-12.00,” ucap Kartini.
Meski begitu, bagi sekolah yang ingin berkunjung dibatasi hanya dua rombel, dan dibagi ke dalam dua sesi. Di taman hidroponik ini juga terdapat pengenalan kebun, sayuran, semaian, cara menyemai, serta pemberian nutrisi.
Senada, Tim Ahli Hidroponik, Asep Agro mengatakan, ide hidroponik perlu disosialisasikan secara masif kepada masyarakat. Karena bermanfaat dikenalkan kepada siswa sekolah dasar sebagai pendidikan sejak dini. Pelajar atau siapapun yang datang ke taman hidroponik ini diajarkan tentang banyak hal terkait tanaman hidroponik.
“Jarak panen tanaman ini rata-rata 30 hari, dan yang paling cepat dipanen adalah kangkung bisa mencapai 20 hari,” tutur Asep kepada Radar Depok.
Media yang digunakan lanjut Asep, yaitu AB Mix. Yaitu A adalah unsur makro, dan B adalah unsur mikro. Diketahui, dalam hidroponik AB Mix banyak macamnya, tergantung dari kualitas nutrisi.
“Di kebun ini kami juga dibantu dua orang tukang kebun. Untuk jenis tanaman ada pakcoy, cesim, bayam, saledri, salada, basil atau kemangi, kale, kangkung,” tandasnya.
Sementara, rata-rata panen yang dihasilkan mencapai 45 kilo per bulan, targetnya bisa mencapai 55 per kilo per bulan. “Itu bisa enam jenis tanaman,” pungkasnya. (rd)
Jurnalis : M. Agung HR
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB