Senin, 22 Desember 2025

Depok Gencarkan Gerakan Magrib Mengaji

- Rabu, 25 September 2019 | 09:23 WIB
AYO MENGAJI : Sebanyak 500 tenaga pendidik Alquran di TPQ, SD hingga tingkat SMA hadir dalam giat gerakan Magrib Mengaji, yang dipelopori oleh Kementerian Agama Kota Depok. FOTO : KEMENAG FOR RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Dengan derasnya arus budaya yang masuk, selepas magrib baik orang tua dan anak-anak lebih senang berada di depan Tv atau gadgetnya. Padahal, sudah menjadi tradisi selepas salat Magrib terdengar suara lantunan ayat suci Alquran di masjid, musala atau pun di rumah. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok, H. Asnawi menuturkan, saatnya ini bersama Pemerintah Kota Depok gencar menyosialisasikan Gerakan Magrib Mengaji. Menurutnya, upaya tersebut sangat efektif dalam memberantas buta huruf baca Alquran dan memperkuat tradisi masyarakat. "Kita sadari menjalankan Magrib Mengaji itu bukan perkara mudah di Depok. Sebab, kebanyakan anak-anak kita sekolah sampai sore belum lagi ditambah les. Meski begitu, kita juga terus berjuang dalam menghidupkan tradisi selepas membaca Alquran ini melibatkan semua pihak," ujarnya. Pemkot Depok telah mengeluarkan surat edaran tentang Magrib Mengaji di tingkat Kecamatan dan Kelurahan. Surat edaran tersebut juga tindak lanjut dari program Provinsi Jawa Barat yang telah diresmikan sebelumnya oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kemenag juga mengajak organisasi, Lembaga Pendidikan Alquran bersama menyosialisasikan dan menjalankan program Magrib Mengaji. Di Depok ini ada 15 organisasi yang membawahi unit pendidikan  berbasis Alquran. “Program ini dijadikan sebagai ajang pembentukan karakter, melalui pembiasaan sejak dini dengan membawa Alquran, kitab untuk datang ke masjid, musala, majelis taklim mengaji Alquran. Lalu dilanjutkan belajar mata pelajaran untuk esok," paparnya. Ia menambahkan, saat ini masih menjadi PR bersama dalam mendidik masyarakat untuk bisa membaca Alquran. Dengan adanya guru Taman Pendidikan Alquran (TPQ) sangat membantu tenaga pendidik di sekolah pada semua tingkatan. "Sebanyak 20 ribu dari 33 ribu  lulusan SD tidak bisa membaca Alquran, belum yang lainnya. Data ini dari Dinas Pendidikan Kota Depok. Tentunya, kita sangat mendukung program ini dalam rangka mewujudkan kota religius di Depok," paparnya. Kabag Kesra Bidang Keagamaan Kota Depok, Eka Firdaus mengapresiasi guru TPQ yang bekerja dengan penuh keikhlasan. Terlebih lagi, lanjutnya, dalam membantu mendidik masyarakat dalam membaca Alquran. "Kita patut mengapresiasi peran guru TPQ dalam melahirkan generasi yang bisa membaca Alquran dan para hafidz. Diharapkan dengan program Gerakan Magrib Mengaji di Depok yang sudah diedarkan melalui surat edaran dapat menciptakan generasi yang gemilang, generasi Qurani di masa mendatang. Tentunya, dalam mewujudkan visi Kota Depok yang nyaman dan religius dapat berjalan dengan baik," harapnya. Dalam kegiatan tersebut, hadir 500 tenaga pendidik Alquran di TPQ, SD hingga tingkat SMA. Hadir pula Forum Komunikasi Pendidikan Alquran (FKPQ) Depok, Kepala Seksi Pais Kemenag Depok Sadeli, Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama Depok, Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah, BKMT, Muslimat NU, Pokjaluh, IGRA, BKPRMI, BKPAKSI dan lainnya. (d)   Jurnalis : Rubiakto (IG : @rubiakto) Editor : Pebri Mulya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X