PEDULI BUDAYA : Para pengurus KOOD Kecamatan Tapos berfoto bersama di sela kegiatan rapat bulanan. FOTO : INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK
Bukan rahasia umum lagi jika masyarakat Kota Depok sudah mulai melupakan budaya dan tradisi leluhurnya. Khusunya bagi kaum milenial yang kini sudah terbawa arus modernisasi. Akhirnya, sekelompok tokoh masyarakat di Kecamatan Tapos, membuat sebuah organisasi berbadan hukum bernakama Kumpulan Orang – Orang Depok (KOOD) Kecamatan Tapos.
LAPORAN : INDRA ABERTNEGO SIREGAR
RADARDEPOK.COM - Ditemui di sebuah ruko sederhana di bilangan Jalan Ciherang, RW06, Kelurahan Sukatani, Tapos. Seorang pria yang menggunakan baju pangsi Betawi lengkap dengan peci berwarna merah di genggamanya sedang duduk santai sambil menyeruput secangkir kopi hitam.
Dia adalah Samsudin, Ketua KOOD Kecamatan Tapos. Pria berkulit sawo matang tersebut menceritakan awal mula terbentuknya KOOD Tapos. “KOOD Tapos masih terbilang organisasi baru. Kami membentuknya pada 3 Juli 2019,” ujar pria yang akrab di sapa bang Alloy ini.
Dia mengungkapkan, KOOD Kecamatan Tapos lahir atas dasar semangat yang sama dengan induk organisasi mereka, yaitu KOOD Kota Depok yang ingin mempertahankan nilai–nilai budaya. Dan tradisi asal Depok yang kian hari kian menghilang dari benak warga Kota Depok.
“Kebudayaan Depok itu sudah hampir punah karena tidak ada lagi yang merawatnya. Apalagi mengamalkanya dalam kehidupan warga Depok sendiri, maka dari itu kita buat KOOD ini. Karena tidak mau budaya leluhur kami punah,” kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua RW6, Kelurahan Sukatani itu.
Dia menjelaskan, budaya Depok, khususnya di wilayah Kecamatan Tapos saat ini seperti sudah terputus dari beberapa generasi masyarakat. Budaya seperti bahasa Depok, kesenian Depok sudah hampir hilang.
“Budaya Depok itu sangat kaya. Seperti di Kecamatan Tapos sendiri budaya Depok itu kuat pengaruh Sundanya, dan sekarang sudah sangat jarang orang – orang yang mempertahankan budaya itu, apalagi kaum milenial,” bebernya sambil menghisap sebatang tembakau kretek yang sudah terbakar. (*)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB