Walikota Depok, Mohammad Idris.
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Walikota Depok, Mohammad Idris mengajak masyarakat terutama pada satuan pendidikan agar terus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hal tersebut menyusul adanya puluhan pelajar Depok yang terkena penyakit Hepatitis A di SMP Negeri 20 Kota Depok.
Idris menilai, dengan pola hidup sehat ini dapat menjaga kesehatan dan meminimalisir terjadinya penyakit yang berasal dari kuman atau bakteri. Maka, upaya PHBS dengan membudayakan mencuci tangan dengan sabun, bukan hanya saat ingin keluar dari rumah. Tetapi juga ketika sebelum dan sesudah makan.
“Semua ini sudah kami sosialisasikan sebelumnya. Memang terkait praktiknya yang masih terus kami dorong kepada masyarakat maupun lingkungan sekolah,” kata Idris, Jumat (22/11).
Idris menuturkan, kampanye mencuci tangan dengan sabun tersebut harus menjadi kebiasaan semua orang, tak hanya usia anak kecil atau siswa. Maka dari itu, sambungnya, sekolah-sekolah diimbau agar menyediakan tempat untuk cuci tangan seperti wastafel maupun kran yang sudah dipasang ke sumber air bersih.
Menurutnya, tak hanya mencuci tangan, kualitas jajanan anak juga harus menjadi perhatian sekolah. Dikatakan Mohammad Idris, meskipun secara struktur pemerintahan, pengawasan terhadap makanan ada di provinsi, namun bukan berarti pihaknya tidak perhatian terhadap hal itu.
“Syukur-syukur setiap sekolah sudah ada kantin yang makanannya sudah melalui proses seleksi oleh sekolah dan komite, sehingga berhak dan layak untuk bisa dijajakan pada anak-anak kita,” terangnya.
Pemkot Depok akan mempelajari faktor penyebab puluhan orang di Depok yang terkena Hepatitis A, sehingga ke depan dapat mencegah terjadinya kasus serupa. Selama ini, berbagai upaya pencegahan (preventif) sudah dilakukan Pemkot Depok, salah satunya dengan mengadakan sosialisasi penyakit Hepatitis A kepada masyarakat.
“Secara standar dari Kementerian Kesehatan memang belum sampai kepada Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena masih terlokalisasi di Depok. Mudah-mudahan tidak menyebar ke daerah lain khususnya wilayah tetangga,” jelasnya.
Selain itu, dari kasus Hepatitis A ini, sebanyak tiga orang dirawat di rumah sakit, sisanya melakukan rawat jalan. Menurutnya, pihaknya juga sudah melakukan upaya penyembuhan (kuratif) seperti melakukan terapi bagi orang yang sudah positif terkena Hepatitis A.
Idris mengapresiasi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang sudah menurunkan tim untuk melakukan observasi. Meski demikian, pihaknya akan melakukan berbagai upaya pencegahan untuk menekan penyakit Hepatitis A. “Kita sudah berkolaborasi dan melaporkan kejadian ini pada Kemenkes RI. Insya Allah, mereka akan menurunkan timnya melakukan observasi,” tandasnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok menyatakan kasus penyebaran virus Hepatitis A yang dialami puluhan siswa SMPN 20 Depok, sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena banyaknya jumlah korban suspek peyakit tersebut. “Statusnya KLB parsial, artinya hanya ada di lingkungan sekolah itu,” kata Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita, beberapa waktu lalu.
Novarita menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengambilan sampel darah kepada 70 murid SMPN 20 Depok yang diduga terindikasi terjangkit virus Hepatitis A. Berapa lama hasilnya akan terlihat tergantung dari pemeriksaan di laboratorium. “Labnya di Jakarta, tapi di sana lagi penuh jadi kita oper ke lab Provinsi Jawa Barat. Berapa lama hasilnya keluar, itu yang belum kita tahu,” ujar Novarita kepada Radar Depok.
Dia menjelaskan, selain telah melakukan pengambilan sampel darah, juga telah mengambil sampel makanan dan air di sekolah tersebut. “Dari ratusan siswa, yang positif terindikasi ada 20-an anak. Sisanya baru gejala yang mirip, dan 40-an yang sempat dirawat,” tuturnya.
Novarita mengungkapkan, virus tersebut dapat dengan cepat menyebar sehingga menjangkit para korban. Penyebabnya bisa dari makanan yang tak sehat dan gaya hidup yang tidak bersih. Bagi para penderita, Novarita menyarankan agar mendapatkan asupan gizi atau makanan yang cukup guna menstabilkan kekuatan imun. Kemudian yang paling penting mencegah adanya penyebaran virus, yaitu membiasakan diri mencuci tangan sebelum mengonsumsi makanan.
“Virus ini kan cepat menyebar. Nah pola hidup bersih tadi harus terus diingatkan. Sekolah juga harus memfasilitasi menyiapkan pola hidup sehat. Biasanya gejala-gejala yang muncul akibat virus ini mual, pusing, kulit dan mata kekuningan,” pungkasnya. (rd/net)
Jurnalis : Tim Radar Depok
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB