MENYERAP ASPIRASI : Anggota DPRD Kota Depok Fraksi Golkar, H Tajudin Tabri (HTJ) reses di lingkungan RW 06, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Selasa (26/11). FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Pembangunan Kota Depok masih menjadi isu besar penggunaan anggaran. Tapi, perlu juga pembenahan budaya ditingkatkan guna mendongkrak sektor pariwisata. Kepastian itu dilontarkan Wakil Ketua DPRD Depok, H Tajudin Tabri (HTJ) saat reses di RW6, Kelurahan Gandul, Cinere, Selasa (26/11). Meski tidak di pungkiri, kata HTJ, aspirasi dari masyarakat masih di dominasi dari sektor pembangunan lingkungan. Banyaknya silpa di tahun sebelumnya, harus menjadi barometer pembangunan dan kemanfaatan anggaran di Kota Depok. "Infrastruktur masih dominan, namun proses pengerjaan harus lebih baik," kata Tajudin saat di temui di Kelurahan Gandul kepada  Radar Depok. Dia berharap, penyerapan juga harus maksimal. Masalah dari tahun ke tahun menurutnya keterlambatan kerja. Belum lagi target pekerjaan yang kerap molor dari jadwal. "Kita akan awasi, setiap pekerjaan untuk disegerakan jangan sampai molor dan menumpuk silpa," ujar Tajudin. Dia juga berharap silpa pada tahun anggaran selanjutnya tidak menyisakan banyak. Minimal silpa yang tersisa 15 persen dari anggaran yang sudah di ketuk. "Maksimal 15 persen lah, silpa kan juga tidak salah, malah bisa dianggarkan sebagai ABT," beber Tajudin. Dia juga mengaku, akan memperhatikan seni budaya di Kota Depok. Menurutnya jati diri Depok harus terus didengungkan. "Budaya harus dipertahankan, bisa juga menjadi potensi pariwisata," tandas Tajudin. (rd)   Jurnalis : Rubiakto (IG : @rubiakto) Editor : Pebri Mulya